Peringatan Kapolda Riau buat Pelaku Karhutla: Kami Tak Pandang Bulu, Langsung Sikat!

Kapolda tak ingin ada titik api yang menyebar di Riau, apalagi sampai menimbulkan dampak kabut asap.

Eko Faizin
Minggu, 17 Maret 2024 | 06:38 WIB
Peringatan Kapolda Riau buat Pelaku Karhutla: Kami Tak Pandang Bulu, Langsung Sikat!
Dua hektare lahan gambut di Kampung Bunsur, Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak terbakar. Lokasi kebakaran lahan dan hutan tersebut berada di sekitar kebun sawit. [Manggala Agni/Istimewa]

SuaraRiau.id - Kapolda Riau Irjen Pol Mohammad Iqbal memerintahkan jajarannya untuk berpartisipasi aktif dalam penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang mulai terjadi. 

Diketahui, Pemprov Riau resmi menetapkan status siaga darurat karhutla terhitung mulai 13 Maret hingga 30 November 2024. Hal ini menyusul Dumai dan Bengkalis yang telah menetapkan status yang sama. 

"Jangan kasih kendor bagi pelaku-pelaku kebakaran lahan baik perorangan maupun perusahaan. Saya selalu ingatkan kepada anggota jangan sampai ada kebakaran lahan, maksimalkan patroli di seluruh penjuru," sebut Iqbal Jumat (15/3/2024).

Kapolda tak ingin ada titik api yang menyebar di Riau, apalagi sampai menimbulkan dampak kabut asap. Dia juga menegaskan agar pihak perusahaan membantu aparat dan pemerintahan untuk menjaga lahannya dari kebakaran lahan.

"Pihak perusahaan juga harus patroli rutin di wilayahnya masing-masing. Kalau sampai ada kebakaran lahan, kami tidak pandang bulu, langsung kami sikat," ucap Iqbal.

Sementara itu, Pj Gubernur Riau SF Hariyanto menyampaikan permohonan bantuan helikopter dan pesawat TMC dari berbagai pihak untuk penanganan Karhutla di Riau tahun 2024.

"Rapat Kamis (14/3/2024) kemarin kami minta BNPB ada helikopter patroli satu unit dan water bombing enam unit. Kemarin juga ada dari KLHK satu unit sudah sampai di Lanud Roesmin Nurjadin," ujar SF Hariyanto.

Menurutnya, ada beberapa kendala yang dihadapi dalam antisipasi karhutla di antaranya sebagian besar wilayah Riau adalah lahan gambut. Selain itu, lokasi kabakaran yang sulit di akses dan sumber air yang kering.

"Persoalan yang timbul adalah bekas wilayah banjir menyebabkan banyak rumput yang mati. Nah rumput-rumput itu juga bisa menimbulkan potensi kebakaran, kami buat edaran kabupaten kota untuk lebih mengantisipasi," tutur SF Hariyanto. 

Lebih lanjut, dia menjelaskan penetapan Riau siaga darurat karhutla hingga 30 November 2024 mendatang menjadikan provinsi tersebut menjadi provinsi pertama yang menetapkan status siaga darurat karhutla. 

Salah satu alasan penetapan status siaga karhutla itu yakni minimnya curah hujan, hotspot terus meningkat dan banyak lahan terbakar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak