SuaraRiau.id - PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) melakukan perubahan di jajaran direksi dengan menunjuk Ruby Mulyawan sebagai Direktur Utama PHR.
Ruby Mulyawan menggantikan posisi Chalid Said Salim yang diamanahkan untuk menjabat Direktur Utama PT Pertamina Hulu Energi (PHE) sebagai subholding upstream Pertamina.
Ruby dalam acara Pisah Sambut Direktur Utama PHR, menyampaikan kesiapannya dalam memimpin PT PHR untuk mencapai kinerja yg unggul, andal dan selamat.
“Saya merasa terhormat menerima amanah dan tanggung jawab sebagai Direktur Utama PHR. Senang sekali saya diberi kesempatan untuk 'pulang kampung' ke Sumatera, kembali bekerja dengan rekan-rekan di WK Rokan, Zona 1 dan Zona 4. Semoga pengalaman saya bekerja di wilayah kerja Pertamina yang lain dapat memberikan nilai tambah untuk memimpin PHR Regional 1 Sumatera” katanya di Kompleks Perkantoran PHR Rumbai, Selasa (20/2/2024).
Ruby juga mengapresiasi kinerja Chalid Said Salim dalam memimpin PHR sebelumnya. Dia menegaskan, kinerja baik yang sudah berjalan selama ini harus diteruskan, demi tercapainya tujuan perusahaan terutama dalam menjaga ketahanan energi bagi negeri.
“Pasca alih kelola, PHR telah membukukan kinerja operasi dan bisnis yang luar biasa. Bahkan sejak pertengahan tahun 2023, PHR berhasil menjadi produsen minyak mentah terbesar di Indonesia, dengan kinerja HSSE yang baik. Pencapaian luar biasa ini tentu tidak lepas dari kepemimpinan Pak Chalid Said Salim, sebagai Direktur Utama PHR. Saya menyampaikan apresiasi kepada Pak Chalid atas dedikasi dan komitmen Bapak untuk menghasilkan kinerja terbaik PHR,” jelasnya.
Ruby berharap, para pekerja dan mitra kerja PHR bisa terus memberikan kinerja terbaiknya, dengan catatan tetap memperhatikan dan mengutamakan keselamatan.
“Mari kita selalu menjadikan aspek keselamatan sebagai prioritas utama kita. HSSE merupakan tanggung jawab kita bersama, tanpa kecuali, Perwira dan mitra kerja, untuk setiap aktivitas kerja, di mana saja, kapan saja, setiap hari. Mari kita saling jaga, karena setiap dari kita ingin pulang ke rumah bertemu keluarga dengan selamat,” jelas Ruby.
Ruby Mulyawan bukanlah orang baru dalam dunia hulu migas. Pria lulusan Teknik Perminyakan Institut Teknologi Bandung (ITB) ini memiliki pengalaman lebih kurang selama 30 tahun di industri hulu migas, meliputi teknik perminyakan, transformasi bisnis, pengembangan dan implementasi teknologi hulu, serta operasi produksi migas baik di darat (on shore) maupun lepas pantai (off shore).