Pada usia 17 tahun, ia mulai bekerja sebagai penjual kayu, lalu pada tahun 1971, Sukanto Tanoto mendirikan perusahaannya sendiri yang bernama PT Inti Indorayon Utama.
Perusahaan yang dimiliki Sukanto Tanoto ini bergerak di bidang pengolahan kayu. Pada tahun 1987, dia mendirikan perusahaan perkebunan kelapa sawit yang bernama PT Asian Agri.
Perusahaan ini menjadi salah satu perusahaan perkebunan kelapa sawit terbesar di Indonesia.
Tahun 1997, Sukanto mendirikan perusahaan energi yang bernama PT Raja Garuda Emas. Perusahaan ini bergerak di bidang produksi batu bara dan listrik.
Tak hanya itu, Sukanto Tanoto juga merupakan seorang filantropis. Ia mendirikan Tanoto Foundation, sebuah yayasan yang bergerak di bidang pendidikan, kesehatan, dan lingkungan hidup.
Tanoto Foundation miliknya membentuk organisasi filantropi senilai $200 juta (sekitar Rp3 miliar) pada tahun 2022 dengan beberapa orang terkaya di dunia seperti Ray Dalio, Li Ka-shing, dan keluarga Widjaja di Indonesia.
Yayasan ini telah memberikan bantuan kepada jutaan orang di Indonesia dan dunia di antaranya bantuan berupa beasiswa bagi pelajar dan guru, membangun infrastruktur sekolah, hingga menyediakan perlengkapan sekolah seperti buku.
Selain itu, Tanoto Foundation juga menyediakan sarana kesehatan di daerah terpencil serta tim respon cepat untuk membantu daerah yang terkena bencana alam.
Sukanto Tanoto merupakan anggota INSEAD International Council, the Wharton Board of Overseers, the Wharton Executive Board for Asia, serta teribat dalam banyak badan kemasyarakatan dan industri.
Dia juga penerima Wharton School Dean’s Medal Award, yang merupakan pengakuan atas kontribusinya sebagai individu terhadap kemajuan ekonomi global serta peningkatan kualitas hidup masyarakat. Sukanto Tanoto berada dalam jajaran penerima penghargaan sebelumnya seperti termasuk beberapa kepala negara, penerima hadiah nobel serta beberapa pemimpin perusahaan.