Prabowo: Seribu Kawan Terlalu Sedikit, Satu Lawan Terlalu Banyak

Prabowo mengatakan omongan pemimpin itu akan turun ke bawah, didengar masyarakat.

Wakos Reza Gautama
Sabtu, 16 Desember 2023 | 22:12 WIB
Prabowo: Seribu Kawan Terlalu Sedikit, Satu Lawan Terlalu Banyak
Capres Prabowo Subianto menghadiri konsolidasi kopi pagi Prabowo-Gibran, Sabtu (16/12/2023). Dalam pidatonya Prabowo menyebut seribu kawan terlalu sedikit, satu musuh terlalu banyak. [Egi Abdul Mugni/ SuaraBogor.id]

SuaraRiau.id - Calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto mengajak masyarakat Indonesia menjaga persatuan pada pemilihan umum (pemilu) 2024 mendatang.

Dalam pidato politiknya pada konsolidasi Kopi Pagi di Sentul International Convention Center (SICC), Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (16/12/2023), Prabowo mengatakan omongan pemimpin itu akan turun ke bawah, didengar masyarakat.

"Nenek moyang kita memberi pelajaran, yaitu kalau menjadi pemimpin ojo dumeh, jangan sombong. Ojo adi gang adi gung adi guno, nanti itu minta diterjemahkan saudara-saudara. Tapi ini serius, semakin tinggi saya dapat pelajaran dari senior-senior saya. Semakin kita tinggi, semakin sikap kita, pembicaraan kita, semakin berpengaruh ke bawah," katanya.

Menurut Prabowo, tugas pemimpin yang memberi arahan dan strategi kepada bahwa untuk persatuan perlu pelaksana yang mampu menjalankan itu.

Baca Juga:Prabowo-Gibran Unggul di Survei, Partai Gerindra Minta Kader Jangan Jumawa

"Pemimpin, memberi arah, pemimpin memberi strategi, pemimpin memberi keputusan, tetapi kalau tidak ada implementor-implementor, tidak ada pelaksana-pelaksana, tidak ada yang mampu melaksanakan itu, tidak ada yang jalan," katanya.

Prabowo mengungkapkan bahwa Indonesia memiliki banyak orang pintar. Tetapi belum tentu bisa mengimplementasikan pekerjaan dan persatuan.

"Kita tahu, banyak orang pinter, ada yang pinter ngomong, ada yang pinter ngeluh, ada macam-macam pinternya itu, belum tentu bisa kerja untuk rakyat Indonesia. Saya bukan merasa, mungkin ada maksudnya, saya kalah dua kali. Biar Prabowo belajar dulu. Dan Alhamdulillah, saya sudah banyak belajar," katanya.

Prabowo pun mengajak relawan pendukungnya mengimplementasikan peribahasa seribu kawan terlalu sedikit dan satu lawan terlalu banyak.

"Dan Alhamdulillah saya sekarang meyakini, satu dalil yang sangat penting. Dalil seribu kawan terlalu sedikit, satu lawan terlalu banyak. Artinya apa? Dan ini sangat penting. Artinya pemimpin-pemimpin Indonesia, seluruh lapisan, sampai relawan-relawan, kita harus bekerja keras untuk mencari kawan, bukan mencari musuh. Mencari lawan, mencari musuh, membuat orang tidak suka sama kita gampang. Tapi mencari kawan tidak gampang. Mencari kawan, sangat sulit," ungkapnya.

Baca Juga:Profil UAS, Pendakwah Dulu di Kubu Prabowo tapi Kini Dukung Anies Baswedan

Ia mencontohkan sifat kekeluargaan bangsa Indonesia yang mungkin tidak ada di negara lain ialah saling rangkul antar tokoh bangsa di masa pemerintahan Presiden Jokowi.

"Saya sejak, begitu jadi menterinya pak Jokowi, saya keliling. Pemimpin-pemimpin di luar negeri, bingung, mengajak saya berbicara, bagaimana kamu, lawan 10 tahun kok bisa kamu bergabung. Ya saya jawab, itulah Indonesia, saudara-saudara," ujarnya.

Indonesia, kata Prabowo, Indonesia punya sifat kekeluargaan dan persaudaraan. Walaupun berbeda suku, agama dan bahasa daerah, warna kulit berbeda, tetapi, hati masyarakat tetap bersaudara dan menyadari kebersamaan bangsa ini sebagai takdir.

"Kita ditakdirkan di Nusantara ini sebagai satu bangsa, satu keluarga besar, satu nusa, satu bangsa dan inilah Indonesia saudara-saudara sekalian," ujarnya. (ANTARA)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini