Perjalanan Kasus KDRT Oknum Polresta Pekanbaru hingga Brigadir RRS Ditahan

Setelah ramai menjadi menjadi perhatian di media sosial, kasus penganiayaan itu akhirnya ditangani polisi.

Eko Faizin
Selasa, 28 November 2023 | 11:11 WIB
Perjalanan Kasus KDRT Oknum Polresta Pekanbaru hingga Brigadir RRS Ditahan
Markas Polda Riau Jalan Pattimura Pekanbaru. [Suara.com/Eko Faizin]

SuaraRiau.id - Brigadir RRS, oknum Polresta Pekanbaru yang diduga lakukan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) terhadap sang istri akhirnya menjalani penempatan khusus (patsus) di Polda Riau sejak 22 November lalu.

Kasus KDRT ibu Bhayangkari tersebut berawal dari viralnya curhatan korban di sejumlah akun Instagram beberapa waktu lalu.

Setelah ramai menjadi menjadi perhatian di media sosial, kasus penganiayaan itu akhirnya ditangani polisi.

Perjalanan kasus KDRT oknum polisi
Kasus KDRT tersebut terungkap bermula dalam curahan hati korban yang dibagikan akun Instagram.

Ibu Bhayangkari yang diketahui bernama Yuni itu menjelaskan kronologi dugaan penganiayaan yang diterimanya.

"hallo juga min, izin min berbagi cerita derita yang aku alami, semua ini bermula ketika aku memutuskan hidup dengannya, awalnya aku meyakini bahwa ia akan menjadi suami yang dapat membimbing dan mengayomi ku, namun aku salah besar, angan anganku ingin di bahagiakan dan janji janji manisnya kepadaku tidak selaras dengan perlakuan nya kepadaku," tulis akun Instagram, sebagai caption video singkat di unggahan itu.

Yuni menjelaskan jika dugaan penganiayaan bermula dari dirinya dan suami cekcok pada tanggal 15 Oktober 2023. Menurutnya hal tersebut bukan kali pertama mereka ribut.

"Bahkan kdrt yang saya alami juga bukan kali ini saja namun sudah terjadi berkali kali bahkan sebelum kami menikah, namun saya memilih sabar dengan harapan ia akan berubah," sambung Yuni.

Dia mengungkapkan perlakuan sang suami semakin menjadi-jadi yang pada puncaknya melakukan KDRT yang menyebabkan bibir korban pecah, badan memar sekujur tubuh, sehingga sempat dirawat di IGD.

"Belum lagi soal trauma dan sakit mental yang saya alami akibat akumulasi perlakuan kasarnya kepada saya, belum lagi keluarga nya juga jahat kepada saya," sebut dalam curhatannya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini