Mahasiswa Tolak Juru Parkir di Area Unri: Nanti Gak Ada yang Belanja ke Warung Kecil

"Bukannya nyari solusi malah nambah masalah," katanya.

Eko Faizin
Jum'at, 03 November 2023 | 20:59 WIB
Mahasiswa Tolak Juru Parkir di Area Unri: Nanti Gak Ada yang Belanja ke Warung Kecil
Pedagang dan mahasiwa tolak keberadaan parkir di sekitar kampus Unri. [Novrika Sona Rohana/RiauOnline]

SuaraRiau.id - Permasalahan parkir di Pekanbaru menjadi salah satu yang tengah menjadi sorotan publik. Tak hanya ritel besar, tukang parkir kini menyasar warung-warung kecil.

Contohnya yang terjadi di sekitar kampus Universitas Riau (Unri) Jalan Bina Krida, Jalan Manyar Sakti dan Jalan Balam Sakti Pekanbaru.

Sejumlah pedagang di area kampus Unri melakukan penolakan terhadap keberadaan juru parkir (jukir). Hal itu lantaran mengurangi pendapatan mereka karena pembeli yang kebanyakan mahasiswa ogah ke warung lantaran ada dimintai parkir.

Pedagang Unri dan mahasiswa menolak adanya parkir di area kampus. [Instagram/pkucity]
Pedagang Unri dan mahasiswa menolak adanya parkir di area kampus. [Instagram/pkucity]

Tak hanya pedagang, BEM Fakultas Pertanian (Faperta) Unri turut menolak. Mereka memasang spanduk yang berisi penolakan terkait akan diadakannya jasa parkir di sekitaran kampus.

BEM Faperta serta beberapa mahasiswa mendatangi Ketua RT setempat untuk untuk melakukan diskusi mengenai pengadaan jasa parkir tersebut.

Ketua BEM Faperta, Khariq Anhar mengatakan tindakan penolakan tersebut mendapat dukungan dari masyarakat dan pedagang sekitar.

Khariq menungkapkan jika dalam diskusi tersebut alasan masyarakat menolak karena pengadaan jasa parkir malah akan menambah masalah bagi perekonomian pedagang yang terbatas.

"Kalo ada parkir nanti gak ada lagi orang yang mau belanja ke warung kecil, orang lebih memilih belanja ke ritel modern, sama aja kan bayar parkir," ujarnya dikutip dari Antara, Jumat (2/11/2023).

Jelas Khariq, masalah utama yang harusnya diselesaikan oleh pemerintah yaitu drainase yang mana sekitaran Jalan Manyar sakti sering terjadi banjir dan banyak memakan korban.

"Bukannya nyari solusi malah nambah masalah," katanya.

Selain itu, tidak adanya transparansi mengenai uang parkir dari Dinas Perhubungan Pekanbaru juga menjadi alasan masyarakat menolak pengadaan parkir.

"Parkir ini tidak jauh dari premanisme yang mengikuti di belakangnya, kadang ada pemalakan juga," ujarnya.

Ia berharap Dinas Perhubungan tidak membuat parkir tersebut karena dapat merugikan banyak pihak seperti pedagang dan mahasiswa. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini