Tragedi Kanjuruhan, Anggota DPR Sebut PT LIB Abaikan Rekomendasi Polisi: Harus Bertanggung Jawab

Dia mengatakan rekomendasi Kepolisian tersebut tentu sudah mengantisipasi adanya potensi munculnya kerusuhan dalam pertandingan dua klub itu.

Eko Faizin
Senin, 03 Oktober 2022 | 12:09 WIB
Tragedi Kanjuruhan, Anggota DPR Sebut PT LIB Abaikan Rekomendasi Polisi: Harus Bertanggung Jawab
Ultras Garuda bersama Gabungan suporter klub di Indonesia melakukan aksi 1000 lilin dan tabur bunga di depan Kompleks Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat, Minggu (2/10/2022). [Suara.com/Alfian Winanto]

SuaraRiau.id - Anggota Komisi III DPR RI Andi Rio Idris Padjalangi menyesalkan sikap PT Liga Indonesia Baru atau LIB yang mengabaikan rekomendasi polisi terkait pembatasan penonton di laga Arema FC vs Persebaya Surabaya.

Diketahui, laga yang berlangsung di Stadion Kanjuruhan Malang Sabtu (1/10/2022) itu memakan korban jiwa sebanyak 100 orang lebih.

"PT Liga Indonesia Baru (LIB) harus bertanggungjawab, mereka mengabaikan rekomendasi pihak kepolisian setempat untuk membatasi jumlah penonton dan percepatan jam pertandingan," kata Andi Rio dikutip dari Antara, Senin (3/10/2022).

Dia mengatakan rekomendasi Kepolisian tersebut tentu sudah mengantisipasi adanya potensi munculnya kerusuhan dalam pertandingan dua klub itu.

Andi Rio meminta pemerintah mengevaluasi PT LIB karena insiden tewasnya ratusan penonton dalam laga Arema FC vs Persebaya, menjadi preseden buruk bagi dunia olahraga sepak bola nasional di mata dunia.

"Jangan sampai FIFA sebagai federasi sepak bola dunia memberikan sanksi berat bagi sepak bola Indonesia. Tentunya ini akan merugikan seluruh pihak, bukan hanya para pecinta sepak bola Indonesia namun akan berdampak pada kesejahteraan pemain sepak bola," ujarnya.

Wakil Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI itu meminta masyarakat untuk tetap tenang dan tidak berspekulasi sebelum adanya informasi resmi dari Kepolisian terkait tragedi Stadion Kanjuruhan.

Menurut Andi Rio, Kepolisian yang memiliki kewenangan dalam melakukan penyelidikan atas peristiwa tersebut sehingga jangan sampai ada informasi yang berkembang tanpa informasi resmi dan dapat membuat suasana justru makin panas.

"Masyarakat keseluruhan juga diharapkan tidak menyebarkan video dan foto foto yang dapat memperkeruh suasana," katanya.

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo menyatakan bahwa jumlah korban tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, pasca-pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya sebanyak 125 orang.

Listyo di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Minggu (2/10) mengatakan bahwa sebelum dilakukan pembaruan data, jumlah korban meninggal dunia disebutkan sebanyak 129 orang, namun, setelah proses verifikasi diketahui ada data ganda.

"Terverifikasi jumlahnya dari awal sebelumnya 129 orang, saat ini data terakhir hasil pengecekan jumlahnya 125 karena ada yang tercatat ganda," kata Listyo.

Listyo menjelaskan saat ini Kepolisian sedang melakukan pendalaman lebih lanjut terhadap kejadian yang membuat ratusan orang meninggal dunia tersebut. Pihaknya akan melakukan investigasi secara tuntas peristiwa itu. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini