Pria Ngaku Polisi Enggan Pindahkan Mobil Parkir Sembarangan, sampai Pak RT Kewalahan

Ketua RT lalu datang dan menghampiri pria yang sedang duduk di dalam mobilnya tersebut.

Eko Faizin
Selasa, 13 September 2022 | 17:36 WIB
Pria Ngaku Polisi Enggan Pindahkan Mobil Parkir Sembarangan, sampai Pak RT Kewalahan
Pak RT dorong mobil pria ngaku polisi yang parkir sembarangan. [Instagram/ @kabarnegri]

SuaraRiau.id - Sebuah video memperlihatkan pria mengaku polisi memarkirkan mobilnya di depan mulut gang dan menolak saat diminta memindahkan mobilnya.

Video viral tersebut diunggah akun media sosial @kabarnegri, Senin (12/09/2022).

Seorang ibu yang melihat aksi tersebut menegur pelaku dan memintanya untuk memundurkan kendaraan miliknya, namun pria itu tak mengindahkannya dan tetap memarkirkan mobilnya di depan gang.

Tak sampai di situ, emak-emak yang menegur itu lalu melaporkan tindakan pria yang mengaku oknum polisi tersebut ke Ketua RT setempat.

Ketua RT lalu datang dan menghampiri pria yang sedang duduk di dalam mobilnya tersebut.

Sang Ketua RT juga meminta agar pria itu memundurkan mobilnya agar tak menghalangi aktivitas lalu lalang di gang tersebut.

"Saya juga warga, Pak," kata pria di dalam mobil itu.

"Di sini bisa, di sana juga bisa," kata Ketua RT sambil menunjuk area kosong yang tidak menghalangi jalan.

Namun pria itu masih terus membantah dan menolak untuk memindahkan kendaraan miliknya ke tempat yang ditunjuk.

"Pak saya minta kebijaksanaannya untuk sedikit mundur," imbuh Ketua RT lagi.

"Anda maksa. Anda maksa, Anda maksa saya," kata pria di dalam mobil sambil menunjuk-nunjuk Ketua RT.

Ketua RT yang masih berdiri di sisi mobil itu masih menanggapi dengan tenang dan meminta pria itu untuk memundurkan mobilnya.

"Ini Pak RT saya lho, Pak. Apa susahnya tinggal mundur ke situ? Ini jalan orang keluar masuk lho, Pak," kata ibu yang merekam peristiwa tersebut.

Ibu itu lalu mengancam untuk memviralkan video yang tengah direkamnya tersebut.

Sementara itu, Ketua RT yang terus menerima penolakan berusaha mendorong mobil tersebut dari depan agar berpindah, dengan pemilik mobil masih di dalam mobilnya.

Namun sayang, upaya Ketua RT itu tak membuahkan hasil lantaran pemilik mobil mengaktifkan rem tangan.

"Astaghfirullahaladzim. Bener-bener keterlaluan," kata ibu yang merekam video tersebut.

Ibu itu menunjukkan bagian depan mobil dan menyoroti nomor polisi mobil tersebut.

"Lihat, ini platnya. Dia ngerjain Pak RT Saya. Disuruh mundur aja dia gak mau, sampai Pak RT kaya begini," ujarnya sambil menunjukkan mobil dengan nomor polisi B 1398 KYP.

Sementara itu, Ketua RT yang berulang kali gagal mendorong mobil berwarna silver itu kembali berusaha berkomunikasi dengan pemilik mobil.

Ibu yang merekam aksi arogan tersebut juga berusaha meminta agar pemilik mobil memindahkan mobilnya.

"Mundur di sini lho, Pak. Saya kasih kode ya," kata si Ibu sembari memberikan kode agar pemilik mobil memundurkan mobilnya.

Alih-alih menuruti permintaan tersebut, pria itu bahkan mengatakan si Ibu gila.

"Bukan gila, Pak. Ini kan pintu keluar masuk. Ini lho, Pak dilihat ke sini," jawab Ibu itu.

Namun hal itu ditanggapi dengan menutup kaca jendela mobil oleh pemilik mobil.

"Polisi wajar Mbak, kaya gitu. Polisi kaya begini, malu saya malu," timpal salah seorang pria.

Hal ini tentunya memancing cibiran dari warganet. Salah seorang warganet dengan akun @fad*** bahkan mengaitkan dengan Sambo.

"Sampe kapan polisi sok jago kyk sambo smua," tulisnya di kolom komentar.

"Oknum ceunah tapi kok banyak ya," imbuh @cho***.

Namun, banyak juga warganet yang menduga pria tersebut hanya mengaku sebagai Polisi. Seperti disampaikan oleh @bud***.

"Padahal liat KTA nya jangan2 dia ngaku2 polisi..padahal polisi tidur," ujarnya.

"Gak yakin gw kalo dia polisi, tapi ahh sudahlah. .bintang 2 aja kaya gitu," timpal @bow***.

Info terbaru, berdasarkan keterangan Polda Metro Jaya, pengemudi arogan tersebut diketahui bukan anggota polisi melainkan pensiunan bank berusia 67 tahun.

Kontributor : Anggun Alifah

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Lifestyle

Terkini

Tampilkan lebih banyak