Pekerja Sawit Ditemukan Tak Bernyawa di Kampar, Sempat Tulis Surat Terakhir

Korban saat ditemukan mengenakan kaos dalam warna hitam dan celana pendek warna hitam.

Eko Faizin
Kamis, 08 September 2022 | 21:39 WIB
Pekerja Sawit Ditemukan Tak Bernyawa di Kampar, Sempat Tulis Surat Terakhir
Ilustrasi mayat atau jenazah. [Shutterstock]

SuaraRiau.id - Penemuan mayat pria menggegerkan warga camp perkebunan kelapa sawit di Desa Tanjung Harapan, Kecamatan Kampar Kiri pada Rabu sore (7/9/2022).

Korban bernama Narota Waruwu (29) berasal dari Desa Lauso, Kecamatan Onohazumba, Kabupaten Nias Selatan merupakan pekerja perkebunan kelapa sawit yang ada di Desa Tanjung Harapan, Kecamatan Kampar Kiri, Kampar.

Korban saat ditemukan mengenakan kaos dalam warna hitam dan celana pendek warna hitam. Ditemukan pertama kali oleh Suryadi (40) yang merupakan mandor di perkebunan tersebut.

"Korban ini tadinya izin tidak masuk bekerja, makanya pulang kerja sambil mengantar kawan bernama Dwi Utomo. Saya sempatkan untuk memanggilnya berulang kali tapi tidak ada sahutan kembali. Karena itu saya inisiatif untuk melihat langsung ke dalam perumahan yang ditempatinya," ungkap Suryadi dikutip dari Antara, Kamis (8/9/2022).

Mandor itu lalu mengintip dari celah dinding perumahan yang terbuat dari papan.

"Kita lihat dalam keadaan tertidur di atas kasur. Dan kita berupaya mendobrak pintu, di situlah kami curiga korban sudah tidak bernyawa lagi," katanya.

Atas kejadian tersebut, Mandor perkebunan kelapa sawit tersebut bersama warga setempat memberitahukan langsung ke Polsek Kampar Kiri.

Kapolsek Kampar Kiri Kompol Rahmadani bersama personil lainnyamenuju lokasi perumahan perkebunan kelapa sawit dari penemuan mayat tersebut.

Setibanya di lokasi, petugas langsung melakukan olah TKP dan memasang policeline. Selanjutnya, korban dibawa ke Puskesmas Kampar Kiri di Kelurahan Lipat Kain.

Di tubuh korban tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan, dugaan sementara korban melakukan tindakan bunuh diri. Dengan adanya sebuah pesan ditulis di kertas di dekat jenazah korban yang ditujukan kepada keluarganya.

"Menurut hasil interogasi dengan beberapa saksi, diduga korban ada masalah dalam keluarga.Dan dari hasil musyawarah dengan pihak keluarga menolak untuk dilakukan otopsi dengan membuat surat pernyataan," tutup Kapolsek Kampar Kiri. (Antara)

Catatan Redaksi: Hidup seringkali sangat sulit dan membuat stres, tetapi kematian tidak pernah menjadi jawabannya. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit dan berkecenderungan bunuh diri, silakan hubungi dokter kesehatan jiwa di Puskesmas atau Rumah sakit terdekat.

Bisa juga Anda menghubungi LSM Jangan Bunuh Diri melalui email [email protected] dan telepon di 021 9696 9293. Ada pula nomor hotline Halo Kemkes di 1500-567 yang bisa dihubungi untuk mendapatkan informasi di bidang kesehatan, 24 jam.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini