Judi Online di Batam Ditutup, Eks Pekerja asal Duri Dikirim ke Kamboja Diimingi Gaji Besar

Para pekerja pun diduga hendak dipindahkan ke Kamboja yang disebut sebagai salah satu lokasi pusat server judi online.

Eko Faizin
Minggu, 28 Agustus 2022 | 08:44 WIB
Judi Online di Batam Ditutup, Eks Pekerja asal Duri Dikirim ke Kamboja Diimingi Gaji Besar
Ilustrasi judi online.

SuaraRiau.id - Kepolisian kini sedang gencar-gencarnya mengungkap kasus perjudian online di seluruh wilayah Indonesia. Hal itu senada dengan perintah Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Praktik perjudian online juga terjadi di wilayah Batam, Kepulauan Riau (Kepri).

Ternyata kegiatan tersebut sudah setahun belakangan ini dilakukan di sejumlah hotel di Batam. Tapi, aktivitas itu tutup sejak sebulan lalu.

Para pekerja pun diduga hendak dipindahkan ke Kamboja yang disebut sebagai salah satu lokasi pusat server judi online.

Gita, pihak keluarga pekerja di tempat judi online mengungkapkan, adiknya akan dikirim pihak pengelola judi online ke Kamboja setelah usaha ilegal mereka tutup.

Adiknya sudah lama bekerja sebagai admin. Berusia 20 tahunan, dan berasal dari Duri, Riau. Terkait cara kerjanya, Gita juga tak tahu secara detail.

Mereka sebelumnya diduga beroperasi di Hotel King Hotel di kawasan Seraya Atas, Batam.

"Saat ini operasi judi onlinenya sudah tutup sebulan lalu di King Hotel, sekarang dia mau pindah ke Kamboja, tolong gagalkan, Pak!" ujar Gita diwawancarai Batamnews.co.id--jaringan Suara.com, Jumat (26/8/2022).

Adik Gita yang berinisial C itu direkrut beberapa waktu lalu. Ia bekerja di sebuah lokasi judi online di Hotel "K".

"Dia juga tinggal di hotel tersebut," ujar Gita.

Saat ini mendapat kabar hendak pindah ke Kamboja, muncul persoalan, orangtua mereka tak setuju, tapi C tetap memaksa.

"Kami sekeluarga juga melarang, tapi dia memaksa," ujar Gita yang tinggal di Batam ini.

Alasan adiknya, di Kamboja ditawarkan gaji besar. Adiknya pun tertarik.

"Dia bilang tak mau (cari) kerja di Batam karena enggak punya tamatan (ijazah)," ujar Gita.

Gita pun meminta kepada pihak kepolisian menggagalkan rencana adiknya tersebut.

"Lapak mereka di hotel itu sudah bersih, sekarang lagi siap-siap ke Kamboja dan bikin paspor 'tembak'," ujar Gita.

Gita pun tak ingin adiknya terjebak janji-janji palsu yang merekrut untuk pergi ke Kamboja.

Gita bingung hendak melapor ke polisi, khawatir dibilang menjebak.

"Kami mau lapor polisi takut dibilang menjebak, padahal kami hanya ingin dia tak ikut," ujarnya.

Modus kerja ke Kamboja saat ini sedang marak. Mereka diduga dipekerjakan di sejumlah tempat termasuk judi online.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak