Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Wisata Siak, Kenang Ayahnya Kerja di Blok CPP

Sekarang Kampung Dayun masuk 50 besar ADWI yang dilombakan di bawah lembaga yang dipimpinnya.

Eko Faizin
Minggu, 21 Agustus 2022 | 11:16 WIB
Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Wisata Siak, Kenang Ayahnya Kerja di Blok CPP
Menparekraf, Sandiaga Uno. (Dok: Kemenparekraf)

SuaraRiau.id - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengunjungi Kampung Dayun, Siak, Sabtu (20/8/2022).

Diketahui, Kampung Dayun merupakan desa yang berhasil masuk 50 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) tahun 2022.

Didampingi Gubernur Riau Syamsuar dan Bupati Siak Alfedri, Sandiaga Uno pun mengingat kembali bahwa ayahnya pernah bekerja di wilayah desa tersebut.

Dia mengatakan Riau adalah tanah kelahirannya dan ari-arinya tumbuh di sini. Ayahnya bekerja di Perusahaan Minyak Caltex dulunya termasuk di Area Zamrud Blok Coastal Plains and Pekanbaru (CPP) yang berada dalam Wilayah Kampung Dayun.

"Ini daerah operasi ayah saya dulu di Zamrud dan Blok CPP ini adalah tempat ayah saya keluar masuk," kata Sandiaga dikutip dari Antara, Minggu (21/8/2022).

Sekarang Kampung Dayun masuk 50 besar ADWI yang dilombakan di bawah lembaga yang dipimpinnya. Maka dari itu, ia meminta dukungan semuanya untuk bersatu meyakinkan Dewan juri agar memberikan penilaian yang terbaik.

"Rasanya kalau prestasinya kurang baik saya yang merasa berdosa. Jadi saya ingin dewan juri diberikan impresi yang baik," ucapnya.

Apalagi lanjutnya Kampung Dayun ini dekat dengan Danau Zamrud yang merupakan Danau gambut terbesar kedua di dunia. Ia mengajak agar Desa Dayun ini bisa menampilkan pariwisata berbasis masyarakat yang berkelanjutan.

"Marilah ini menjadi semangat bahwa bukan Indonesia yang membangun desa tapi desa yang membangun Indonesia sehingga menciptakan peluang ekonomi dan 1,1 juta lapangan kerja baru," ucapnya lagi.

Kampung Dayun mempunyai andalan wisata Embung Terpadu yang awalnya merupakan tempat cadangan air untuk kebakaran hutan dan lahan. Kemudian disulap menjadi lokasi wisata dengan ada "flying fox, shaking bridge", bebek air, komedi putar, dan gerai jualan.

Tempat wisata ini telah memberikan pendapatan bagi Pemerintah Kampung (desa) setempat hingga puluhan bahkan ratusan juta setahun hasil dari jasa permainan wahana-wahana yang disediakan.

Sistem keuangannya adalah berbagi sama-sama 50 persen untuk operasional kelompok sadar wisata dan kas kampung (desa). (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini