SuaraRiau.id - Kelangkaan bahan bakar minyak atau BBM solar di SPBU Pekanbaru membuat sejumlah kendaraan harus mengantre panjang.
Antrean panjang tersebut juga membuat kemacetan panjang di lokasi SPBU dan mengganggu pengguna jalan lainnya.
Salah seorang pengguna lalu lintas, Putri (27) mengaku terganggu dengan macetnya arus lalu lintas di lokasi sekitaran SPBU.
"Tadi pas pergi kerja macet dekat SPBU yang saya lalui. Pulang pun begitu. Banyak truk dan mobil yang mengantre. Jadi hampir separuh badan jalan dipakai kendaraan besar ini ngantre BBM," ujar Putri dikutip dari Antara, Rabu (17/8/2022).
Terpantau kemacetan terjadi di Jalan Arifin Achmad, Jalan SM Amin, Jalan Perbatasan Pekanbaru-Kampar serta SPBU yang berada di Jalan Kelapa Sawit, Pekanbaru.
Salah seorang pengendara Juna (37) mengaku sudah beberapa hari ini kesulitan mendapatkan BBM jenis solar. Bahkan dirinya menghabiskan waktu cukup lama untuk mengantre mengisi bahan bakar minyak.
"Kalau udah kondisi seperti ini ya dinikmati saja. Karena tidak sekali dua kali kejadian kan. Surang sering juga tiba-tiba kosong atau stoknya terbatas," katanya saat mengantre di SPBU Jalan Kelapa Sawit.
Dia berharap agar Pemerintah bersama Pertamina dapat mengantisipasi kejadian seperti ini. Jangan sampai terulang kembali sebab sangat mengganggu aktivitas masyarakat.
"Kalau untuk langkanya kenapa, saya juga belum tau. Tapi setidaknya diantisipasilah. Karena kan sudah sering terjadi. Seharusnya sudah tau bagaimana cara-cara untuk mencegahnya," kata dia.
Sebelumnya, Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Riau meringkus seorang pria yang diduga melakukan penyalahgunaan pembelian Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis subsidi pemerintah di SPBU Jalan SM. Amin, Kecamatan Bina Widya, Pekanbaru, Senin (15/8) sekitar pukul 20.00 WIB.
Kabid Humas Polda Riau Kombes Pol Sunarto melalui pernyataannya, Selasa, menyebutkan modus operandi pembelian ini dengan mengisi dan mengangkut bio solar dengan mobil yang telah dimodifikasi tangki minyaknya.
Di mobil tersebut didapati tangki modifikasi yang memiliki kapasitas muatan sekitar 500 liter yang telah berisikan bio solar sebanyak kurang lebih 100 liter.
Diketahui modus pelaku dengan berpindah-pindah dari SPBU satu ke SPBU lain. Pelaku mengikuti antrian pembelian dan mendapatkan 40 liter seharga Rp406 ribu di tiap pembelian. (Antara)