SuaraRiau.id - Ustaz Abdul Somad atau yang akrab disapa UAS unggah sebuah video yang berisi cuplikan ceramahnya terkait tragedi Km 50 Tol Cikampek di media sosial pribadinya, Rabu (10/8/2022).
Pada unggahan tersebut, UAS menyinggung peristiwa menggemparkan yang terjadi pada akhir 2020 lalu.
Dimana enam Laskar Front Pembela Islam (FPI) tewas saat mengawal Habib Rizieq Shihab di Rest Area KM 50 Tol Cikampek.
"KM 50 Tol Cikampek diratakan dengan tanah untuk menghilangkan barang bukti pembantaian 6 syuhada oleh aparat keparat," tulisnya di video.
Dalam video tersebut, UAS mendoakan agar pelaku dan seluruh pihak yang terlibat dalam tragedi tersebut mendapat balasan dari Allah SWT.
"Semoga Allah SWT menghancurkan sehancur-hancurnya pada pelaku pembantaian 6 syuhada pengawal kami dan yang memerintahkannya.
Serta para aktor intelektualnya, juga yang merestuinya dan semua yang terlibat dalam pembantaian sadis dan brutal tersebut secara langsung maupun tidak langsung.
Unggahan tersebut disertai sebuah caption yang berisi sebuah nasihat yang menyentuh hati.
"Ketika manusia tak menghiraukanmu, jangan kecewa, jangan bersedih. Berbisiklah ke bumi, malaikat-malaikat di langit mengaminkan doamu. Allah buat sesuatu yang tak terlintas di hati dan fikiran manusia," tulis UAS, dilihat Rabu (10/8/2022)
Sejumlah warganet mengaitkan unggahan ini kasus kematian Brigadir J yang menyeret Irjen Ferdy Sambo sebagai tersangka dengan ancaman hukuman seumur hidup. Salah satunya disampaikan seorang warganet dengan akun @has*** di kolom komentar.
"Kalau yang paham ini berkaitan dengan kejadian yang lagi rame saat ini kejadian di internal mereka. Salah satu nya pernah menangani kasus KM50 ini," ungkapnya.
Komentar ini mendapat tanggapan dari sejumlah warganet yang menyetujui ungkapan @has*** tersebut.
"betul.....kang klo tidak salah FS yah kang ......Allah maha adil," tulis @gie***.
"secara tidak langsung Allah perlihatkan pembantaian nya dijalan tol lewat kasus lagi rame," timpal @nov***.
"Bahwa sesungguhnya rekayasa kejadian itu nyata ada nya, kita sedang di perlihatkan oleh kasus di internal polisi #polriuntrusted," kata @pan***.
Kontributor : Anggun Alifah