Tak Dibersihkan, Sampah Plastik dan Pembalut Berserakan di Tugu Naga Bertangkup Siak

Tak hanya plastik bekas jajanan pengunjung, parahnya sampah pembalut juga tampak mengapung memperburuk pemandangan tugu tersebut.

Eliza Gusmeri
Jum'at, 01 Juli 2022 | 14:20 WIB
Tak Dibersihkan, Sampah Plastik dan Pembalut Berserakan di Tugu Naga Bertangkup Siak
Tugu Naga Bertangkup Siak terdapat sampah plastik jajanan pengunjung yang sudah tampak berlumut bahkan di antaranya terdapat pembalut bekas. [foto: Riauonline]

SuaraRiau.id - Sampah mengapung di sekeliling Tugu Naga Bertangkup yang terletak di bibir Sungai Jantan, tepatnya di depan Gedung Mahratu dan Istana Siak, Kabupaten Siak, Riau.

Tak hanya plastik bekas jajanan pengunjung, parahnya sampah pembalut juga tampak mengapung memperburuk pemandangan tugu tersebut.

Diketahui, Tugu Naga Bertangkup merupakan lambang Kerajaan Siak yang bersejarah di Kabupaten Siak. Tugu ini sebagai penanda sang Sultan menyerahkan Kerajaan Siak kepada Negara Republik Indonesia.

Tugu ini menjadi simbol Sultan bertemu dengan Presiden Soekarno, menyerahkan Kerajaan Siak ke Negara Republik Indonesia kini digenangi sampah, Jumat, 1 Juli 2022.

Baca Juga:Momen The Netherland Cadastre Cek Langsung Proses PTSL di Muara Kelantan Siak

Salah satu warga Deni Chamarudin bahkan mempertanyaan perawatan kebersihan tugu bersejarah di Kabupaten Siak itu.

"Apakah tidak ada pihak kebersihan yang dikhususkan untuk merawat tempat ini," kata Deni, dikutip dari Riauonline.

Deni menyayangkan, jika Tugu Naga Bertangkup tidak dijaga kebersihannya, meningangat tugu tersebut memiliki makna sejarah penting bagi Kabupaten Siak. Sehingga, kata dia, sudah seharusnya mendapat perawatan yang baik dari pihak terkait.

Terlebih lagi, lanjutnya, Tugu Naga Bertangkup yang bersih dan terawat dapat menjadi daya tarik wisatawan yang ingin menambah ilmu pengetahuan untuk berkunjung ke Kabupaten Siak.

"Supaya ketika orang datang ke Kabupaten Siak melihat Istana, para pengunjung tahu kalau dulu Sultan pernah bertemu dengan Presiden Soekarno dan menyerahkan kerajaan," terangnya.

Baca Juga:Harga Cabai Merah Naik, Warung Makan Ganti ke Cabai Hijau: Kami Tak Mau Kehilangan Pelanggan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak