SuaraRiau.id - Tsamara Amany blak-blakan mengungkapkan perasaan usai dirinya memutuskan keluar dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) beberapa waktu lalu.
Hal itu, Tsamara sampaikan saat hadiri podcast di kanal YouTube milik Deddy Corbuzier ungkap sebuah pengakuan baru-baru ini.
Bersama Deddy Corbuzier, mantan politisi PSI itu terlihat menikmati dan nampak berikan jawaban cerdas.
Deddy Corbuzier pun menanyakan bagaimana perasaan Tsamara setelah memutuskan keluar dari partai yang membesarkan namanya tersebut.
Tsamara mengaku mengalami hal yang kompleks. Ia mengatakan, pernah menjadi kader PSI adalah hal yang luar biasa sekaligus tantangan baru dalam hidupnya.
“Rasa keluar partai sih kompleks Mas Ded, karena secara bersamaan kan PSI aku juga bantu besarin, jadi pasti sedih lah,” kata Tsamara, dikutip Hops.id--jaringan Suara.com dari kanal YouTube Deddy Corbuzier pada Kamis (16/6/2022).
“Nggak pengen ngasih image jelek ke PSI, tapi secara bersamaan juga aku ngerasa excited karena ini its new challenge, tantangan baru, ya excited aja sih aku ngerasanya,” sambungnya.
Sementara itu, keputusan Tsamara Amany keluar dari PSI disebut-sebut lantaran sang suami, Ismail Fajrie Alatas menjadi bagian pendukung kubu Anies Baswedan.
Disinggung perihal keluarnya Tsamara Amany lantaran akan berpindah menjadi pendukung Anies Baswedan hingga disebut sebagai ‘kadrun’, Tsamara pun tak banyak berkomentar.
“Iya, makanya itu, ini mesti diselametin nggak nih? Kacau, kacau, kacau,” ungkap Tsamara.
Kendati demikian, Deddy Corbuzier meminta Tsamara Amany untuk tidak ambil pusing terkait dirinya disebut kubu kadrun.
Untuk menyemangati Tsamara Amany, Deddy Corbuzier mengatakan dirinya juga kerap disebut sebagai cebong lantaran sering mengundang pejabat negara ke podcast miliknya.
“Nah, hei, nggak usah stres. Saya kalau lagi ngundang orang pemerintah, saya dibilang cebong, semua ngatain gue cebong,” jelas Deddy.
Tsamara Amany pun mengungkapkan perasaannya saat disebut sebagai kubu kadrun yang menjadi oposisi pemerintah.
Wanita berkacamata itu mengaku tak masalah disebut kadrun lantaran sudah menjadi sebuah konsekuensi pernah terjun ke dunia politik.
Sempat lama berada di dunia politik, Tsamara Amany mengaku sudah sering mendapat perlakuan buruk hingga ditodong ancaman.
“Iya, tapi aku sih ya nggak papa, konsekuensi politik, biasa. Aku udah berpolitik dari muda banget gitu,” papar Tsamara.
“Selama lima tahun dalam politik itu udah mengalami semuanya bang Deddy, udah biasa dikatain, diancam mau dibunuh, diintimidasi ketika nyaleg,” sambungnya.