Elektabilitas PDIP dan Gerindra Tertinggi, Masyumi Reborn Nihil Dukungan

Hal itu terungkap dari Survei NEW INDONESIA Research & Consulting yang disampaikan pada Kamis (9/6/2022).

Eko Faizin
Kamis, 09 Juni 2022 | 17:11 WIB
Elektabilitas PDIP dan Gerindra Tertinggi, Masyumi Reborn Nihil Dukungan
Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani meminta seluruh kader untuk ikut instruksi Ketua Umum Megawati Soekarnoputri. [Suara.com/Novian]

SuaraRiau.id - Elektabilitas PDI Perjuangan dan Gerindra belum terkalahkan meski belakangan ada manuver partai politik lain yang mengarah ke koalisi.

Hal itu terungkap dari Survei NEW INDONESIA Research & Consulting yang disampaikan pada Kamis (9/6/2022).

"Di tengah terbentuknya KIB dan manuver partai-partai menuju 2024, elektabilitas PDIP dan Gerindra masih belum terkalahkan," kata Direktur Eksekutif NEW INDONESIA Research & Consulting Andreas Nuryono dikutip dari Antara, Kamis (9/6/2022).

Dia mengatakan belum ada partai yang bisa mengungguli posisi PDIP dan Gerindra di tengah-tengah manuver partai-partai tersebut. Temuan survei NEW INDONESIA Research & Consulting menunjukkan elektabilitas PDIP mencapai 17,7 persen, sedangkan Gerindra sebesar 12,5 persen.

PDIP dan Gerinda selalu menempati peringkat pertama dan kedua, sementara partai-partai lain berfluktuasi. Posisi ketiga terakhir diduduki oleh PKB, dengan elektabilitas sebesar 8,0 persen.

Golkar yang menjadi inisiator KIB hanya meraih elektabilitas 5,8 persen, atau kembali tergeser oleh parpol oposisi Demokrat (6,2 persen). Lalu berikutnya ada PSI (5,5 persen), PKS (5,0 persen), dan Nasdem (4,4 persen).

Anggota KIB lainnya kata dia juga belum aman posisinya, karena masih di bawah ambang batas parlemen, yaitu PPP (2,5 persen) dan PAN (1,8 persen).

"Dibandingkan dengan Golkar, elektabilitas PPP dan PAN mengalami sedikit kenaikan,” tutur Andreas.

Dia menjelaskan jika dikorelasikan dengan Pilpres, tingginya elektabilitas PDIP dan Gerindra menunjukkan poros koalisi yang terbangun untuk mengusung capres-cawapres berpeluang lebih solid dan merebut dukungan luas.

Kemudian menurut dia KIB juga menghadapi tantangan mengingat belum ada tokoh dari internal ketiga parpol yang memiliki elektabilitas cukup tinggi, demikian pula dengan Nasdem, yang cenderung lebih memilih untuk mengusung capres-cawapres dari luar partai.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini