Ia menyebut bahwa tim belum mengetahui keberadaan delapan pengungsi yang melarikan diri.
Menurutnya, tim PPLN terus melakukan pengawasan di akomodasi dengan menambah CCTV di lokasi itu.
Dirinya menilai para pengungsi tersebut memang ingin kabur dari akomodasi.
Para pengungsi memanfaatkan celah kelalaian pengawasan di tempat akomodasi.
Baca Juga:Perkara Parkir di Pekanbaru Masih Ruwet, Kelanjutan Sistem Nontunai Dipertanyakan
"Para pengsungsi itu bukan narapidana yang harus dalam pengawasan 24 jam. Tapi kita ambil langkah antisipasi dengan CCTV, kita pun tahu bagaimana para pengsungsi kabur dari sana," jelasnya.
Tim PPLN siap bekerjasama dengan pihak terkait dalam mengawasi aktivitas para pengungsi selama berada di Kota Pekanbaru. Pihak IOM juga menyampaikan kepada pihak pengelola wisma untuk menambah fasilitas pengamanan di lokasi.
Informasi sebelumnya, proses pemindahan pengungsi Rohingya dari Aceh ke Kota Pekanbaru berlangsung dua gelombang. Pemindahan sudah berlangsung sejak Rabu, 18 Mei 2022.
Para pengungsi Rohingya kembali menjalani pemindahan ke Kota Pekanbaru Kamis, 19 Mei 2022.
Pada kelompok terbang pertama ada 55 orang pengungsi Rohingya yang pindah ke Kota Pekanbaru, kemudian disusul lagi 64 orang pengungsi.
Baca Juga:Mayat Pria 'Bentoel Group' Ditemukan Mulai Mengering di Gudang Kosong Pekanbaru