UAS Dideportasi Singapura, LAM Riau 'Tersayat' Singgung Negara Serumpun Melayu

UAS bahkan sempat 'diasingkan' pihak imigrasi Singapura di sebuah ruangan berukuran 1X2 meter sebelum dideportasi.

Eko Faizin
Selasa, 17 Mei 2022 | 19:58 WIB
UAS Dideportasi Singapura, LAM Riau 'Tersayat' Singgung Negara Serumpun Melayu
Ustaz Abdul Somad. [Antara]

SuaraRiau.id - Kabar penceramah Ustaz Abdul Somad (UAS) yang mengaku dideportasi dari Singapura menggegerkan publik, Selasa (17/5/2022).

UAS bahkan sempat 'diasingkan' pihak imigrasi Singapura di sebuah ruangan berukuran 1X2 meter sebelum dideportasi.

Lembaga Adat Melayu atau LAM Riau ikut menanggapi insiden yang menimpa penceramah kondang asal Bumi Lancang Kuning tersebut.

Balai Lembaga Adat Melayu Riau. (Dok LAM Riau)
Balai Lembaga Adat Melayu Riau. (Dok LAM Riau)

LAM Riau mengaku merasa tersayat baik secara relijius maupun kultural karena pendeportasian terhadap UAS dari Singapura. Oleh karena itu pihaknya, segera meminta Kedutaan Besar Indonesia di Singapura untuk menjelaskan hal tersebut.

Hal tersebut disampaikan Ketua Umum Majelis Kerapatan Adat (Ketum MKA) LAM Riau Datuk Seri H Raja Marjohan Yusuf dan Ketum Dewan Pimpinan Harian (DPH) LAM Riau Datuk Seri H Taufik Ikram Jamil, Selasa (17/5/2022).

“Kalau itu dilakukan oleh negara di luar Asean, tentu tidak terlalu tersayat kita. Ini dilakukan oleh negara serumpun yang malah sempat sangat lama berada dalam suatu ikatan dengan Riau, termasuk dalam hal politik,” ujar Taufik dalam siaran pers yang diterima.

Keduanya mengaku bahwa kabar pendeportasian UAS itu memang baru mereka dengar dari keterangan UAS melalui video khususnya.

LAM Riau sendiri memperolehnya langsung dari tim UAS, sebelum kabar pendeportasian itu merebak.

Tidak ada keraguan sedikit pun terhadap kebenaran isi video tersebut yang segera ditanggapi berbagai kalangan.

LAMR menyebut ceramah UAS selama ini proporsional, tidak pernah menyinggung kesensitifan Singapura.

Lagi pula, UAS mendatangi negara pulau itu untuk berlibur, bukan untuk suatu kegiatan relijius semacan ceramah dan tabligh akbar.

Lebih lanjut LAM Riau juga menyinggung soal kultural, tentu mengingat Singapura bukan saja merupakan kawasan Melayu, tetapi juga sangat berperan dalam kebudayaan Melayu.

“Boleh dikatakan UAS tu balik kampung, tetapi diperlakukan tidak baik oleh orang sekampungnya sendiri. Kan sedih kita. Kalau hal itu terjadi di negara tidak serumpun, tidak sesedih ini kita,” kata Taufik.

Secara kultural pula, Taufik lantas teringat bahwa dalam mitologinya, Singapura pernah mengalami tragedi.

Negara pulau itu diserang ikan todak, tidak lama setelah para penguasanya melecehkan seorang ulama, Tun Jana Khatib. Tentu, peristiwa semacam ini tak diharaokan terjadi yang menyengsarakan bangsa.

Selama ini, hubungan Singapura dengan Riau khususnya secara kultural, cukup baik. Beberapa tahun lalu misalnya, guru-guru Singapura mendalami kemelayuan justru di tanah Riau. Hubujngan antarinvidu seniman dan budayawannya pun terjalin erat.

Di sisi lain, UAS sangat dihormati di Riau. Tidak saja saja sempat sebagai anggota MKA LAM Riau, UAS juga sempat diberi gelar adat kehormatan yakni Datuk Seri Ulama Setia Negara.

UAS merupakan satu-satunya ulama yang diberi gelar adat setelah LAM Riau berdiri lebih dari 50 tahun.

Betapapun demikian, sambung Datuk Seri H Raja Marjohan, pihaknya ingin memperoleh kejelasan pendeportasian dari sisi lain.

"Untuk itulah, Kedubes RI di Singapura perlu dikontak serta, begitu juga terhadap sejumlah komponen di negara pulau tersebut." ungkapnya.

Diketahui sebelumnya, pengakuan UAS dideportasi dari Singapura menghebohkan publik. Ia mengaku ditolak imigrasi Singapura bersama rombongan saat akan liburan ke negara tersebut.

Menurut UAS, pihak imigrasi Singapura menolaknya tanpa diberi penjelasan alasan dirinya tak diperkenankan masuk ke negara itu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak