UAS Dideportasi Singapura, Tas Keperluan Bayi Samy Sempat Ditahan Imigrasi

UAS menegaskan, kabar dideportasinya dirinya bersama sejumlah anggota keluarga tersebut benar.

Eko Faizin
Selasa, 17 Mei 2022 | 11:33 WIB
UAS Dideportasi Singapura, Tas Keperluan Bayi Samy Sempat Ditahan Imigrasi
Ustadz Abdul Somad. [YouTube Hai Guys Official]

SuaraRiau.id - Pendakwah Ustadz Abdul Somad atau yang kerap disapa UAS dideportasi Singapura saat hendak berlibur bersama keluarga dan rekannya pada Senin (16/5/2022).

Hal ini disampaikan UAS di kanal YouTube Hai Guys Official yang diunggah pada Selasa (17/5/2022).

Pada video yang berdurasi 13 menit 32 detik tersebut dijelaskan, UAS tiba di Bandara Hang Nadim Batam pada Senin (16/5/2022) pukul 10.10 WIB.

Tangkapan layar Ustaz Abdul Somad berada di ruangan imigrasi sebelum dideportasi dari Singapura. [Instagram/@ustadzabdulsomad_official]
Tangkapan layar Ustaz Abdul Somad berada di ruangan imigrasi sebelum dideportasi dari Singapura. [Instagram/@ustadzabdulsomad_official]

Perjalanan UAS dilanjutkan melalui laut dengan menyebreang menggunakan Kapal Ferry menuju Singapura. UAS dan rombongan tiba di Pelabuhan Tanah Merah Singapura pada pukul 13.30 WIB.

Saat Ustadzah Fatimah, Istri UAS dan keluarga berserta rombongan lainnya telah selesai proses imigrasi, UAS masih tertahan oleh pihak Imigrasi Singapura.

Hingga pada pukul 18.10 waktu Singapura, UAS dan rombongan meninggalkan Pelabuhan Tanah Merah untuk kembali ke Batam dengan menggunakan Kapal Ferry.

"Sejatinya kami akan pulang besok tanggal 17 Mei meninggalkan Singapura. Tapi, kami semuanya dideportasi," tutur UAS di dalam video tersebut.

UAS menegaskan, kabar dideportasinya dirinya bersama sejumlah anggota keluarga tersebut benar.

"Info bahwa saya dideportasi dari imigrasi Singapura itu shohih, betul, bukan hoaks," tegasnya.

UAS menjelaskan, perjalanan tersebut adalah perjalanan wisata untuk berlibur.

Rombongan terdiri dari tujuh orang di antaranya UAS bersama istri dan anaknya, serta rekannya yang juga didampingi istri dan dua orang anaknya.

"Dalam rangka libur. Ini kan memang hari libur. Kebetulan sahabat saya ini dekat rumahnya dari Singapura," ujarnya.

Menurut UAS, pihak Imigrasi Singapura tak dapat menjelaskan alasan mengapa dirinya dideportasi dari negara tersebut. Padahal anggota rombongan lainnya sudah lolos proses imigrasi.

"Itulah yang mereka tak bisa menjelaskan. Jadi pegawai imigrasi tak bisa menjelaskan. Yang bisa menjelaskan itu mungkin Ambassador of Singapore in Jakarta," imbuhnya.

UAS bahkan mempertanyakan mengapa dirinya tidak diizinkan untuk masuk ke wilayah negara Singapura, meski dalam agenda wisata.

"Kenapa? Apakah karena teroris? Apakah karena ISIS? Apakah karena bawa Narkoba? Itu harus dijelaskan!" tuntutnya.

Penceramah asli Riau ini mengaku berkas yang dibawanya sudah lengkap. Namun, dirinya tetap tidak diizinkan untuk melanjutkan perjalanan. Dirinya bahkan diminta menunggu di lorong bagian imigrasi.

UAS juga mengaku bahwa dirinya bahkan tak diizinkan untuk memberikan tas milik istrinya yang berisi perlengkapan bayi.

"Tas ini sebetulnya tas Ustadzah, isinya keperluan bayi. Maksud saya mau mengasihkan tas ini ke Ustadzah yang udah lepas di sana," terangnya.

Mantas Dosen UIN Suska Riau ini mengaku sedih lantaran tak diizinkan memberikan tas yang berisi keperluan bayinya tersebut.

"Tas ini tak boleh lewat di sana. Padahal orangnya ada di situ. Jadi luar biasa juga orang Singapura ini. Tas pun ndak dikasihnya, untuk bayi pun ndak dikasihnya," imbuhnya.

Kontributor: Anggun Alifah

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini