Dua Petinggi akan Hengkang dari Perusahaan, Ini Penjelasan CEO Twitter

Twitter juga akan menghentikan sebagian besar perekrutan dan meninjau ulang semua lowongan pekerjaan yang ada.

Eko Faizin
Jum'at, 13 Mei 2022 | 10:48 WIB
Dua Petinggi akan Hengkang dari Perusahaan, Ini Penjelasan CEO Twitter
Ilustrasi Twitter. [Design by: natanaelginting]

SuaraRiau.id - Chief Executive Officer Twitter Parag Agrawal mengatakan dalam sebuah memo kepada karyawan bahwa dua petinggi senior dari divisi konsumen dan pendapatan akan meninggalkan perusahaan.

Mengutip Reuters pada Jumat (13/5/2022), Agrawal mengatakan bahwa Twitter juga akan menghentikan sebagian besar perekrutan dan meninjau ulang semua lowongan pekerjaan yang ada.

Keputusan itu diambil salah satunya karena Twitter tidak dapat mencapai target pertumbuhan pengguna dan pendapatan yang telah ditetapkan pada tahun 2020.

"Kami harus terus berhati-hati dengan tim, perekrutan, dan biaya kami," tulis Agrawal dalam memo tersebut dikutip dari Antara.

Diketahui, perusahaan menargetkan 7,5 miliar dolar AS atau sekitar Rp109,6 triliun dalam pendapatan tahunan dan 315 juta pengguna harian pada akhir 2023. Akan tetapi, target tersebut ditarik kembali dalam laporan pendapatan baru-baru ini.

Pemimpin divisi konsumen Kayvon Beykpour dan pengawas pendapatan Bruce Falck mengatakan bahwa hengkangnya mereka dari perusahaan bukan keputusan mereka sendiri.

"Parag meminta saya untuk pergi setelah memberi tahu saya bahwa dia ingin membawa tim ke arah yang berbeda," cuit Beykpour dalam akun Twitternya, kemudian menambahkan bahwa saat ini dia sedang cuti melahirkan.

"Saya akan mengklarifikasi bahwa saya juga dipecat," kata Falck, yang tak lama kemudian menghapus cuitannya itu.

Agrawal mengatakan, Jay Sullivan yang memimpin unit konsumen selama Beykpour cuti akan menjadi kepala divisi tetap. Dia juga akan mengawasi tim pendapatan sampai pemimpin baru ditunjuk.

Setelah mengajukan penawaran beberapa waktu lalu,

Sebelumnya, CEO Tesla Elon Musk resmi membeli Twitter dengan harga 44 miliar dollar AS atau sekitar Rp 634 triliun, Selasa (26/4/2022).

Setelah Twitter dibeli Elon Musk ini, Twitter akan menjadi perusahaan privat, bukan lagi perusahaan publik yang melantai di bursa saham AS. Para pemegang saham akan menerima 54,20 dollar AS (sekitar Rp 750.000) secara tunai untuk per saham Twitter yang mereka miliki. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak