Siswa SMP di Riau Bakar Sekolah usai Ditegur Guru Gegara Ketahuan Makan saat Ramadhan

Melihat salah satu siswa SMP itu makan saat bulan Ramadhan, lalu sang guru menegurnya

Eko Faizin
Jum'at, 15 April 2022 | 07:45 WIB
Siswa SMP di Riau Bakar Sekolah usai Ditegur Guru Gegara Ketahuan Makan saat Ramadhan
Seorang siswa SMP di Kuansing nekat membakar sekolah usai ditegur guru gegara ketahuan makan saat Ramadhan, Selasa (12/4/2022). [Ist]

SuaraRiau.id - Seorang siswa SMP di Kuansing nekat mencoba membakar gedung sekolah tempat ia menuntut ilmu pada Selasa (12/4/2022).

Pelajar berinisial AW (15) kini ditetapkan oleh Polres Kuansing sebagai tersangka pembakaran gedung SMP Negeri 1 Kuantan Hilir.

Menurut Kapolres Kuansing AKBP Rendra Oktha Dinata, kejadian kebakaran gedung SMPN 1 Kuantan Hilir tersebut bermula pada Selasa pagi pukul 10.00 WIB.

Tersangka kala itu ditegur oleh gurunya bernama Asman lantaran kedapatan sedang makan di salah satu ruang kelas.

Melihat salah satu siswa SMP itu makan saat bulan Ramadhan, lalu sang guru menegurnya

Guru Asman, kata polisi, mengatakan 'seenak perut kau saja di sekolah ini, lebih baik kau tak sekolah, pulang sajalah.'

Lalu, pada malam harinya AW menonton sebuah film action bercerita tentang pembakaran sebuah gedung. Muncul ide untuk membalas dendam atas teguran yang diterimanya dari sang guru.

Keesokannya, Rabu (13/4/2022), sebelum berangkat sekolah siswa memasukan patahan obat nyamuk bakar ke dalam sakunya.

Tersangka lalu berangkat menuju sekolah, namun di tengah perjalanan tersangka mengisi sepeda motornya dengan bahan bakar jenis pertalite sebanyak 1 liter dan membeli satu kotak korek api.

Tiba di sekolahnya, AW melihat sebuah kantong plastik di dalam sebuah tong sampah. Kemudian dirinya memasukan pertalite ke dalam kantong dengan cara membuka kran pada karburator sepeda motornya.

Tidak berfikir panjang, tersangka AW langsung menaiki tangga kelas dan menyiramkan pertalite tersebut ke kursi dan meja yang ada di dalam kelas.

"Plastik bekas yang berisi BBM tersebut diletakkannya di atas meja selanjutnya tersangka AW membakar obat nyamuk bakar dan meletakkannya di atas plastik tersebut dan tersangka AW mengikuti pelajaran sekolah di kelas 7.2," terang Kasubbag Humas AKP Tapip Usman dikutip dari Riauonline.co.id--jaringan Suara.com, Kamis (14/4/2022).

Berselang satu jam kemudian terdengar teriakan sejumlah siswa melihat ada kebakaran. Sejumlah guru langsung berusaha memadamkan api.

Setelah api dapat dipadamkan, majelis guru langsung mengumpulkan seluruh siswanya dan menanyakan siapa yang memicu terjadi kebakaran di salah satu ruang sekolah. Namun para siswa tidak ada yang mengaku.

Kemudian guru membuka CCTV sekolah dan diketahui bahwa sekitar 07.00 WIB tersangka AW bersama temannya duduk di depan kelas yang terbakar.

Kemudian guru melakukan interogasi terhadap kedua murid dan salah seorang murid inisial R mengatakan bahwa pelaku pembakaran tersebut adalah AW.

Namun tersangka AW keluar lagi dari ruang guru dan kembali mengambil bekas minuman teh pucuk yang ada di dalam tong sampah dan mengisi kembali dengan BBM selanjutnya tersangka AW mencari guru tersebut dan tersangka menyiramkan BBM tersebut kepada guru bernama A.

Ketika Tersangka AW mengambil korek api dari dalam sakunya, guru yang bernama A melarikan diri ke ruang guru dan sembunyi di dalam ruangan bimbingan konseling, sehingga tersangka AW tidak dapat masuk ke dalam ruangan tersebut.

Melihat kejadian itu, kemudian guru lain berusaha mengamankan tersangka AW.

"Terhadap tersangka AW dipersangkakan Pasal 187 KUHP jo UU Nomor 11 tahun 2012 tentang sistem Peradilan Pidana Anak," tegasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini