SuaraRiau.id - Pemerintah resmi mengumumkan bahwa awal Ramadhan tahun ini jatuh pada Minggu (3/4/2022). Keputusan tersebut sesuai sidang isbat yang dilakukan Kementerian Agama bersama elemen lain pada Jumat (1/4/2022).
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyatakan bahwa semua petugas tidak melihat hilal, sehingga awal Ramadhan 2022 jatuh pada Minggu.
"Satu Ramadhan jatuh pada hari Ahad (Minggu) 3 April 2022," ujar Menag Yaqut dalam konferensi pers, Jumat (1/4/2022).
Kementerian Agama diketahui menggunakan dua metode yaitu hisab dan rukyat saling melengkapi satu sama lain.
Penentuan awal Ramadhan jatuh pada tanggal 3 April 2022 lantaran di sejumlah tempat, posisi bulan tidak sesuai yang disepakati yaitu sekitar 3 derajat.
Mengutip Antara, Muhammadiyah sudah menetapkan awal ramadhan pada Sabtu (2/4/2022). Muhammadiyah menggunakan metode hisab hakiki wujudul hilal, bahwa pada Jumat 1 April 2022 M, ijtimak jelang Ramadhan 1443 H terjadi pada pukul 13:27:13 WIB.
Kesepakatan MABIMS
Sementara itu, Kementerian Agama tahun ini mulai menggunakan kriteria baru penentuan awal bulan Hijriah. Kriteria itu mengacu hasil kesepakatan Menteri Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS) pada 2021.
Selama ini, kriteria hilal (bulan) awal Hijriah yang dipedomani Kemenag adalah ketinggian 2 derajat, elongasi 3 derajat, dan umur bulan 8 jam. MABIMS bersepakat untuk mengubah kriteria tersebut menjadi ketinggian hilal 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat.
Namun apa sebenarnya metode Hisab Hakiki Wujudul Hilal, Rukyatul Hilal, dan kesepakatan MABIMS?
Metode Hisab Wujudul Hilal merupakan metode yang menghitung secara astronomis posisi bulan. Bulan kamariah baru dimulai apabila pada hari ke-29 berjalan saat matahari terbenam terpenuhi tiga syarat; telah terjadi ijtimak, ijtimak terjadi sebelum matahari terbenam, pada saat matahari terbenam Bulan (piringan atasnya) masih di atas ufuk.
- 1
- 2