Budi berpendapat, seharusnya pemerintah daerah harus cepat tanggap atas kondisi nasional dan khususnya Siak terkait mahalnya harga sembako dan langkanya minyak goreng.
"Anggaran ada untuk kegiatan pasar murah, kenapa lamban sekali pemda ini," kesal Budi.
Untuk persoalan anggaran, lanjut Budi lebih jauh, sudah ada di dalam APBD 2022 tinggal inisiatif dari Bupati Siak saja.
"Atau pakai anggaran BTT (biaya tidak terduga). Ada lebih kurang Rp25 miliar lebih untuk membeli minyak goreng dibagikan ke masyarakat atau mengadakan pasar murah," ungkap Budi.
Masih kata Budi, pasar murah terkait sembako sangat menjadi kebutuhan dasar bagi masyarakat.
"Ini sangat diperlukan bagi para Ibu Rumah Tangga (IRT), rumah makan dan UMKM yang menjual gorengan dan lainnya," tutur Budi.
Kontributor : Alfat Handri