Tragis! Tinggal Sebatang Kara, Tukang Sol Sepatu Tewas di Gubuk Pinggir Jalan Duri-Dumai

Warga langsung berinisiatif mengangkat jenazah dan membawa ke bagian depan pondok, lalu melaporkan ke pihak kepolisian.

Eko Faizin
Rabu, 09 Maret 2022 | 06:55 WIB
Tragis! Tinggal Sebatang Kara, Tukang Sol Sepatu Tewas di Gubuk Pinggir Jalan Duri-Dumai
Seorang tukang sol sepatu bernama Selamat ditemukan tewas di gubuknya di Jalan Lintas Sumatera Bengkalis. [Ist]

SuaraRiau.id - Seorang pria tua, bernama Selamat (56) ditemukan sudah tak bernyawa di gubuk kecil yang berada di pinggir Jalan Lintas Sumatera sektor Duri-Dumai, KM 10, Kecamatan Bathin Solapan, Bengkalis, Senin (7/3/2022) malam.

Selamat yang hidup sebatang kara ini sebelum meninggal dunia diketahui mengalami sakit yang cukup parah. Dia tinggal sendirian di gubuk tersebut.

Meninggalnya pria paruh baya yang hidup sebatang kara itu, diketahui pukul 20.30 WIB dalam keadaan telungkup oleh warga sekitar.

Warga langsung berinisiatif mengangkat jenazah dan membawa ke bagian depan pondok, lalu melaporkan ke pihak kepolisian.

Mendapat laporan tersebut, Kapolsek Kompol Indra Lukman Prabowo bersama beberapa orang personel langsung ke TKP.

Melalui Kanit Reskrim AKP Firman, dijelaskan bahwa saat ditemukan itu, korban sudah dalam keadaan meregang nyawa.

"Jenazah dibawa ke RSUD Mandau dan dilakukan visum oleh petugas yang dipimpin oleh dr Saleh Wahyudi," katanya.

Dijelaskan Kanit, dari hasil visum tersebut tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh jenazah.

Saat ditemukan, pria tua ini mengeluarkan air seni dan feses, hal ini disebabkan diduga karena penyakit. Kemudian di bagian punggung jenazah terdapat bekas luka bakar sudah 4 tahun yang lalu.

"Selanjutnya jenazah atas nama selamat, disimpan pada ruang jenazah RSUD Mandau. Apabila tidak ada pihak keluarga yang menjemput korban dalam tiga hari, maka jenazah akan dimakamkan oleh pihak RSUD Mandau," ungkapnya.

Sebelum ditemukan meregang nyawa, pria yang berprofesi sebagai tukang sol sepatu tersebut mengalami sakit demam dan tidak ada yang mengurusnya. Dia hidup sebatang kara di gubuk tersebut.

Awalnya, dijelaskan bahwa saat korban sakit masyarakat lah yang memberikan makanan dan obat kepadanya.

Kemudian pada Senin (07/03), masyarakat sekitar tidak melihat almarhum beraktivitas di pondoknya tersebut, dan pondok sol sepatu milikinya dalam keadaan tertutup.

Sekira pukul 20.00 wib, salah seorang warga bernama RD (26) berinisiatif mengantarkan makanan kepada almarhum namun ia tidak melihat almarhum di bagian depan pondok.

"Saksi berjalan kearah belakang pondok, dan melihat jenazah dalam keadaan telungkup di bagian belakang pondok, merasa ada yang aneh, RD memberitahukan kepada KI (51) dan HZ (41), Kemudian mereka bersama-sama melihatnya, saat diketahui sudah tidak bernyawa," jelasnya.

Kontributor : Panji Ahmad Syuhada

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini