Harga Bahan Pokok di Siak Naik, Pembeli: Sekarang Bawa Rp100 Ribu Tak Dapat Apa-apa

Selain cabai merah, harga bawang merah, telur dan tomat juga merangkak naik.

Eko Faizin
Senin, 07 Maret 2022 | 15:35 WIB
Harga Bahan Pokok di Siak Naik, Pembeli: Sekarang Bawa Rp100 Ribu Tak Dapat Apa-apa
Pedagang bahan pokok di Pasar Belantik Siak. [Suara.com/Alfat Handri]

SuaraRiau.id - Harga sejumlah kebutuhan pokok di sejumlah wilayah beberapa waktu belakangan ini mulai merangkak naik, termasuk Kabupaten Siak.

Di salah satu pasar di Siak yaitu Pasar Belantik, bahan pokok mengalami kenaikan yang signifikan. Selain cabai merah, harga bawang merah, telur dan tomat juga merangkak naik.

Salah satu pedagang di Pasar Belantik, Mawarni mengaku tidak mengetahui secara pasti penyebab kenaikan sejumlah harga bahan pokok tersebut.

"Kalau kenaikan harga itu kami tak mengerti. Kami beli ke toke harga sudah naik jadi kami menjualnya juga dengan harga yang naik," kata Mawarni saat ditemui di Pasar Belantik Siak, Senin (7/3/2022).

Dia menjelaskan bahwa untuk pasokan, sejumlah bahan pokok masih tersedia di distributor tempatnya belanja.

"Kalau untuk pasokan setiap kami belanja masih ada aja, cuma harga ini yang naik. Kecuali minyak goreng, itu memang susah mencarinya," ujar dia.

Kenaikan harga tersebut, kata Mawarni lebih jauh, untuk bawang merah dari semula Rp 25.000 menjadi Rp 35.000 per kilogram.

Berikutnya cabai merah dari Rp 30.000 naik menjadi Rp 50.000 per kilogram. Sedangkan cabai rawit hijau dari Rp 15.000 naik menjadi Rp 50.000 per kilogram.

Sedangkan untuk cabai nano atau dikenal dengan sebutan cabai setan dulunya Rp 25.000 saat ini dijual dengan harga Rp 80.000 setiap kilogramnya.

Sementara itu, untuk harga tomat juga mengalami kenaikan dan harga ubi yang biasanya dijual Rp 5.000 kini dijual seharga Rp 10.000.

Diakui Mawarni, rasa was-was terus hadir dalam dirinya dengan kenaikan harga tersebut. Sebab, jika stoknya banyak takut tidak laku. Sedangkan mengurangi stok khawatir tidak bisa jualan karena permintaan juga mulai meningkat.

"Kalau bisa sebelum puasa ini bisa normal lah, kasian para pembeli. Pemerintah harus hadir bantu rakyatnya," pinta Mawarni.

Sementara itu, emak-emak yang saat itu berbelanja dan sempat diwawancarai mengaku kondisi saat ini semakin sulit.

Disampaikannya, dahulunya jika bawa uang Rp 100.000 ke pasar sudah bisa untuk makan tiga hari bersama keluarganya.

"Sekarang ni bawak duit Rp 100.000 di pasar memang tak dapat apa-apa. Lihatlah ini, saya beli cabe merah cuma satu ons saja," kata emak yang berbelanja sambil menunjukkan tentengannya kepada awak media.

Dia berharap pemerintah cepat tanggap akan peristiwa saat ini. Sebab, menurutnya saat ini masyarakat sudah semakin sulit.

"Cek lah harga, lihat ke lapangan, masyarakat sudah mulai menjerit ini," tutur dia sambil berjalan.

Kontributor : Alfat Handri

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini