Desa Wisata Okura Pekanbaru Tawarkan Keindahan Taman Bunga hingga Pengalaman Susur Sungai dan Naik Kuda

Sekilas, Desa Okura seperti sebuah penamaan tempat di Jepang. Namun faktanya, desa ini terletak di Riau dan memiliki banyak potensi pariwisata yang sedang berkembang.

Eliza Gusmeri
Sabtu, 05 Maret 2022 | 16:54 WIB
Desa Wisata Okura Pekanbaru Tawarkan Keindahan Taman Bunga hingga Pengalaman Susur Sungai dan Naik Kuda
Taman Bunga yang indah menawan di Desa Wisata Okura, Pekanbaru.(Panji Ahmad Syuhada/suara.com)

Dilansir dari situs Kemenparekraf.go.id, langkah-langkah pengembangan wisata Okura sudah dilakukan sejak lama.

Proses tersebut, melibatkan masyarakat dalam program pengembangan pariwisata dengan membentuk Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis).

Selanjutnya, Pokdarwis diberikan pelatihan dan pendidikan sadar wisata dan pelatihan-pelatihan lainnya yang bertujuan untuk peningkatas kapasitas SDM bidang pariwisata yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Pekanbaru maupun Dinas Pariwisata Provinsi Riau.

Mulai dibuka jadi lokasi pariwisata

Baca Juga:Jalan Tol Pekanbaru-Bangkinang Rencana Diresmikan Awal Maret oleh Presiden Jokowi

Taman Bunga yang indah menawan di Desa Wisata Okura, Pekanbaru.(Panji Ahmad Syuhada)
Taman Bunga yang indah menawan di Desa Wisata Okura, Pekanbaru.(Panji Ahmad Syuhada)

Desa wisata Okura mulai dikunjungi wisatawan mancanegara pada bulan Oktober 2014 dengan menjadikan Okura sebagai tempat bertemunya ratusan tokoh budaya se-Asia Tenggara yang tergabung dalam DMDI (Dunia Melayu Dunia Islam).

Berkumpulnya para budayawan tersebut untuk membahas berbagai persoalan yang terkait dengan budaya melayu serta pagelaran seni serumpun. Kegiatan DMDI sudah dilaksanakan dua kali di Okura.

Kemudian, lokasi desa ini juga menjadi tempat kunjungan Pemerintahan Malaysia dalam kegiatan study banding yang dilakukan oleh Pengusaha Homestay Malaysia dan menginap di homestay yang terdapat di Okura dan juga tempat perkemahan Pramuka.

Selain itu, lingkungan pedesaan yang dikelilingi hijaunya perkebunan sawit, membuat suasana terasa tenang dan damai serta terbebas dari suara bising kendaraan. Udara sekitar juga terasa sejuk membuat siapapun betah untuk berkunjung.

Lebih dari itu, pemandangan khas pedesaan juga dapat dijumpai di sini lewat kehidupan sehari-hari masyarakatnya yang masih menggunakan bahasa Melayu asli sebagai sarana berkomunikasi, melihat anak-anak desa memainkan permainan tradisional seperti gasing atau berlatih Silat Pangean, menikmati kuliner khas Melayu, serta menyaksikan berbagai pertunjukan seni dan upacara tradisional.

Baca Juga:Dua Sejoli di Pekanbaru Ditangkap Gegara Gadaikan Motor Teman Tanpa Izin

Pacuan Kuda jadi daya tarik 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini