Korban diajak ke rumah pelaku, di tengah perjalanan tepatnya di kebun sawit milik orangtuanya, pelaku memberhentikan sepeda motor.
Pelaku beralasan, uang yang akan dipinjamkan itu milik ibunya yang sedang berada di pondok di kebun sawit.
"Jadi pelaku beralasan kalau uang Rp 500.000 ribu itu dipinjam melalui ibu pelaku. Dan ibu pelaku berada di pondok kebun dan ingin langsung bertemu dengan korban," kata ungkap Kapolres.
Termakan bujuk rayu pelaku, korban pun turun dan sepeda motor dan pergi bersama pelaku menuju pondok di kebun sawit milik orangtua korban.
Sesampainya di pondok, korban langsung dicekik oleh pelaku. Saat sedang lemas akibat dicekik, pelaku sempat menyetubuhi korban sekali. Setelah itu kembali mencekik korban hingga tak bernyawa.
"Korban dicekik pelaku menggunakan ikat pinggang. Mengetahui korban sudah tak bernyawa, pelaku menyayat tangan korban menggunakan pisau. Dibuat seolah-olah korban bunuh diri," beber Kapolres.
Aksi keji tersebut tidak sampai disitu, pelaku menyeret dan membuang tubuh korban ke semak-semak dengan ditutup ranting pohon.
Setelah itu, pelaku pergi ke rumah Aman dan menginap di rumah temannya itu.
Esoknya, pelaku mengajak adik Aman untuk membawa cangkul. Namun, adik Aman itu tidak mengetahui adanya peristiwa pembunuhan tersebut.
"Jadi pelaku mengajak adik temennya itu untuk membawa cangkul. Tapi adiknya itu tidak mengetahui adanya peristiwa pembunuhan tersebut. Ia hanya disuruh menjaga sepeda motor saja ditepi jalan," tambah Kapolres.