SuaraRiau.id - Pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) juga mendapat tanggapan dari Staf Khusus Menteri Sekretaris Negara, Faldo Maldini.
Politisi muda tersebut mengungkapkan alasan kenapa pemerintah menggesa IKN padahal situasi sedang pandemi.
Faldo Maldini mengatakan justru bagus kalau negara menggenjot soal IKN saat situasi masih krisis pandemi ini.
Menurutnya pindah IKN di masa pandemi, artinya ini menunjukkan ke dunia, Indonesia ini ada dan membawa harapan dalam pandemi. Indonesia masih ada.
"Kenapa (ngotot IKN) saat pandemi? Justru kita pandemi kita belanja lebih banyak," kata Faldo dikutip dari Hops.id--jaringan Suara.com, Kamis (27/1/2022).
Disampaikannya, belanja lebih banyak di masa pandemi ini bukan pemborosan. Langkah ini justri menunjukkan ke dunia, di masa pandemi ini Indonesia itu terus eksis.
"Pembelanjakan ini bukan cuma habiskan anggaran untuk proyek mercusuar. Tapi soal bagaimana ini jadi simbol politik perlihatkan ke dunia, bahwa kita sebagai bangsa terus berjalan (saat pandemi). Kita tak ingin berhenti, pandemi jangan dikatakan hambatan," tuturnya.
Faldo lalu mengulas di masa lalu yakni era Bung Karno pun, ketika situasi Indonesia sedang sulit, tetap saja membangun proyek. Artinya itu tidak masalah IKN dikebut saat masa pandemi.
"Dulu Gelora Bung Karno dibangun, Bung Karno dikatakan tak wajar juga. Tapi itu kan simbol ketika pandemi kita tetap berjalan, saat GBK dibangun, Indonesia kondisinya nggak baik-baik amat. jadi ini hope gambaran optimistis, ini lho Indonesia," ujarnya.
Eksekusi IKN itu 2045
Sedangkan Ketua RUU IKN, Ahmad Dolly Kurnia meluruskan kesalahpahaman banyak pihak.
Setelah UU IKN disahkan, pindah IKN itu nggak serta merta langsung segera juga. Eksekusi IKN itu bertahap dan diharapkan sudah tuntas pada 2045, artinya 23 tahun lagi.
Namun telah disepakati oleh Pansus UU IKN, pemerintah akan mulai tahapan pembangunan IKN ini pada semester pertama 2024.