Penyebab Minyak Goreng Subsidi Belum Dijual di Pasar Tradisional Pekanbaru

Kata dia, alasan pedagang tradisional belum menjual minyak goreng subsidi karena masih menunggu dari pihak penyuplai.

Eko Faizin
Kamis, 27 Januari 2022 | 15:21 WIB
Penyebab Minyak Goreng Subsidi Belum Dijual di Pasar Tradisional Pekanbaru
Ilustrasi minyak goreng satu harga di pasar tradisional. [Suara.com/Angga Budhiyanto]

SuaraRiau.id - Sejumlah pasar tradisional di Pekanbaru belum memberlakukan kebijakan minyak goreng satu harga.

Menurut Kepala Dinas Perdagangan Perindustrian dan UMKM Riau, M Taufik OH, salah satunya di Pasar Pagi Arengka, harga minyak goreng per liter masih dijual sekitar Rp 19.000 hingga Rp 20.000 per liter.

"Untuk satu harga di pasar tradisional belum, yang mestinya sudah berlaku hari ini. Kita tanya tadi langsung ke pedagang harga minyak goreng kemasan masih dijual normal," jelasnya dikutip dari Antara, Kamis (27/1/2022).

Kata dia, alasan pedagang tradisional belum menjual minyak goreng subsidi karena masih menunggu dari pihak penyuplai. Jika ketentuan harga itu sudah ada maka ketentuan satu harga diterapkan.

Sebagai informasi, sebagian besar suplai minyak goreng di pasar-pasar tradisional dilakukan oleh distributor tak tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), yang sudah menyepakati satu harga penjualan minyak goreng Rp 14.000 per liter.

Setelah melakukan pengecekan ke sejumlah pedagang di Pasar Pagi Arengka, Kadisperindag Riau dan Tim Satgas Ketahanan Pangan lalu melakukan pengecekan ke dua distributor besar di Riau.

Yakni di Pan Baruna di Jalan Kaharuddin Nasution dan Gudang Indomaret di Teratak Buluh, Kampar.

Di Pan Baruna, pihak manajemen mengakui belum menerapkan satu harga Rp 14.000 per liter karena alasan baru menerima kebijakan dari pihak pabrikan awal pekan ini.

Pihak distributor pun menyatakan masih membutuhkan waktu untuk melakukan penyesuaian harga.

Meski begitu, manajemen distributor Pan Baruna menyatakan sudah mendata pasar-pasar terutama toko-toko yang mereka pasok. Dalam waktu tidak lama, penyesuaian harga Rp 14.000 per liter bisa diseragamkan.

"Pihak distributor (Pan Baruna) sudah mendata ke tempat-tempat mereka pasok. Artinya, harga ini segera disesuaikan. Memang alasannya, karena mereka baru menerima surat kebijakan itu. Dan kita sudah tekankan agar satu harga ini cepat disesuaikan," ungkap Taufik.

Manajemen Pan Baruna sendiri merespon positif dan berjanji segera melakukan penyesuaian harga.

Sementara itu, Kepala Pergudangan Indomaret di Teratak Buluh Kampar, Perdana Aritonang mengungkapkan bahwa untuk suplai ke toko-toko Indomaret di Riau tidak ada masalah. Ada sebanyak 12 ribu karton (12 liter per karton) didistribusikan setiap harinya ke toko-toko Indomaret.

"Pendistribusian sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan pihak manajemen. Untuk ketersediaan minyak goreng cukup, sehingga masyarakat diminta tak perlu panik," ujar dia. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini