Cuitan Ferdinand Bikin Gaduh, Pendeta Gilbert: Bukan Suara Umat Kristiani

Pendeta Gilbert Lumoindong ikut menanggapi cuitan yang disampaikan mantan politikus Partai Demokrat tersebut.

Eko Faizin
Rabu, 05 Januari 2022 | 18:27 WIB
Cuitan Ferdinand Bikin Gaduh, Pendeta Gilbert: Bukan Suara Umat Kristiani
Pendeta Gilbert Lumoindong. [Ist]

SuaraRiau.id - Pernyataan Ferdinand Hutahaean di Twitter ternyata mengundang polemik. Dalam cuitannya itu, ia menuliskan soal Allahmu lemah dan Allahku maha segalanya.

Meskipun sudah dihapus dan menyampaikan permohonan maaf, Ferdinand Hutahaean terus menjadi perhatian publik. Bahkan, seruan tagar Tangkap Ferdinand menggema jadi trending topic Twitter.

Pendeta Gilbert Lumoindong ikut menanggapi cuitan yang disampaikan mantan politikus Partai Demokrat tersebut.

Ferdinand Hutahaean. [YouTube Ferdinand Hutahaean]
Ferdinand Hutahaean. [YouTube Ferdinand Hutahaean]

Pendeta Gilbert menegaskan pernyataan Ferdinand itu bukanlah suara dari umat Kristiani. Ia mengatakan cuitan Ferdinand itu tidak sesuai dengan ajaran Kristiani.

Menurut Pendeta Gilbert, Allah itu esa, maka membanding-bandingkan Allahmu dan Allahku itu jelas tidak sesuai dengan ajaran Kristiani.

Gilbert menilai kalimat 'Allahku luar biasa, maha segalanya, dialah yang membelaku selali dan Allahku tak perlu dibela' adalah kalimat yang biasa saja dalam iman Kristen, sepanjang tidak dibanding-bandingkan dengan apapun serta tidak disampaikan di ruang publik.

Sebab pernyataan dalam kalimat itu adalah kalimat yang sering dinyatakan umat Kristiani di gereja.

"Ya itu iman kami, buat saya itu kalimat yang wajar normal," kata Gilbert dihubungi Hops.id--jaringan Suara.com, Rabu (5/1/2022).

Yang menjadi masalah, menurut Pendeta Gilbert, pernyataan Ferdinand itu membandingkan dengan subjek Allahmu, sehingga menjadi rancu dan masalah bagi umat beragama yang lain.

Dia mengaku dalam hal ini, Ferdinand memang terpeleset dengan membandingkan Allahmu dan Allahku dan apalagi cuitan itu muncul di media sosial yang bersifat publik.

"Ini lah yang ketika disampaikan di ruang publik dan pakai kata ganti Mu dan Ku, saya pikir ini yang bang Ferdinand inilah yang menjadi awal dari konflik," ujarnya.

Nah soal cuitan tersebut, Pendeta Gilbert menegaskan apa yang disampaikan Ferdinand itu jelas bukan ajara Kristiani.

"Sebagai pendeta, khususnya sebagai hamba Allah dari umat Kristiani, saya harus bilang ini bukan sesuai dengan ajaran Kristiani, membandingkan Allahku dan Allahmu, karena hanya ada satu Allah yang kita percaya, Allah itu Esa. Itu yang pasti bukan suara dari umat Kristiani," jelasnya.

Untuk itu, Pendeta Gilbert sebagai bagian umat Kristiani menyampaikan maaf atas cuitan Ferdinand yang bikin gaduh ruang publik.

"Sebagai umat Kristiani saya meminta maaf lah supaya jangan ada kegaduhan-kegaduhan yang ada, sebab bagaimanapun kita kan satu umat kristiani, mudah mudahan rekan-rekan yang merasa tersakiti dengan cuitan rekan saya, kiranya sudahlah saya minta maaf, nggak perlu diperpanjang lagi," ujar Pendeta Gilbert.

Menurutnya memaafkan Ferdinand menjadi jalan yang bijaksana, apalagi Ferdinand telah menghapus cuitan tersebut. Itu adalah tanda Ferdinand mengakui dia salah telah membandingkan Allahmu dan Allahku.

"Akhirnya rekan saya kan kemudian menghapus, dengan menghapus sudah pernyataan ada slip of tongue, jadi kiranya nggak perlu diperpanjang lagi," jelas ayah Greivance Lumoindong.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini