Orang Terpapar Omicron Banyak Keluarkan Keringat pada Malam Hari

Pasien Covid-19 yang terinfeksi varian Omicron tersebut banyak mengeluarkan keringat di malam hari.

Eko Faizin
Selasa, 04 Januari 2022 | 06:05 WIB
Orang Terpapar Omicron Banyak Keluarkan Keringat pada Malam Hari
Ilustrasi Varian Omicron. [Pixabay]

SuaraRiau.id - Seorang dokter di Inggris mengklaim bahwa pasien yang terpapar varian Omicron mengalami gejala yang hanya terjadi pada malam hari.

Pasien Covid-19 yang terinfeksi varian Omicron tersebut banyak mengeluarkan keringat di malam hari.

Dokter Amir Khan dari Layanan Kesehatan Nasional Inggris (NHS) menyebutkan, di antara lima pasien Covid-19, salah satunya mengalami gejala menonjol karena hanya muncul pada malam hari.

Mengutip Medical Daily, Senin (3/1/2022), dokter tersebut mencatat bahwa berkeringat di malam hari yang dialami pasien bisa menyebabkannya bangun dan berganti pakaian.

Disitat dari Antara, kejadian Ini bukan pertama kalinya para ahli mengamati keringat berlebih di malam hari pada pasien Covid-19.

Pada Desember lalu, sekelompok peneliti juga mencatat sebanyak 114 orang dari 212 peserta studi melaporkan banyak berkeringat sementara 102 dari mereka melaporkan berkeringat pada malam hari saat memerangi virus.

Sementara itu, penelitian berbeda yang diterbitkan Rumah Sakit Guizhou University beberapa waktu lalu menunjukkan keringat malam bisa menjadi gejala pertama pneumonia Covid-19.

Namun, laporan ilmiah itu tidak didukung bukti yang luas sehingga penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mendukung apa yang peneliti temukan. Meski demikian, beberapa ahli medis sejak itu mengakui keringat malam sebagai salah satu gejala infeksi Covid-19.

“Ini penting, dan penting bagi kita untuk tetap waspada terhadap gejala-gejala ini. Jika kita ingin melacak Omicron dan melacaknya di seluruh dunia, kita harus bisa menguji orang-orang dengan gejala ini,” kata Dr. Khan seperti dikutip dari New York Post.

Dibandingkan dengan varian Delta, Omicron dikatakan hanya menyebabkan Covid-19 bergejala ringan seperti tenggorokan gatal, nyeri otot ringan, kelelahan ekstrem, batuk kering dan keringat malam.

Hal senada diungkapkan dr Angelique Coetzee, dokter Afrika Selatan yang pertama kali membunyikan alarm pada varian Omicron.

Dia mengatakan, sebagian besar pasien Omicron menunjukkan gejala yang sangat ringan dari infeksi. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak