SuaraRiau.id - Ruas tol Trans Sumatera yang menghubungkan Sumatera Barat dan Riau bakal dibangun. Ruas tol tersebut melewati Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing).
Terkait hal itu, Pemkab Kuansing mengaku optimis pembangunan ruas jalan tol menghubungkan dua provinsi tersebut.
"Yang jelas kita optimis jalan tol ini jadi dibangun. Kita sangat mendukung 100 persen," ujar Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kuansing, Ade Fahrer kepada Riauonline.co.id--jaringan Suara.com, Rabu (29/12/2021).
Sebelumnya, pada pekan lalu pembicaraan pembangunan jalan tol Rengat-Kuansing-Dharmasraya kembali dibicarakan.
Pembicaraan digelar di Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat. Hadir dalam pembicaraan tersebut Bupati Dharmasraya dan Plt Bupati Kuansing Suhardiman Amby bersama sejumlah pejabat Pemkab Kuansing.
"Tahun depan (2022) kemungkinan akan dimulai ganti rugi lahan," jelas Ade.
Menurutnya, persoalan kemarin untuk pintu tol di Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) ada dua opsi.
"Di Inhu ada dua opsi pintu tol, mana yang akan di pakai belum pasti," terangnya.
Sebelumnya peta usulan alternatif I pembangunan Feeder atau tol penghubung ke Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) yang akan dibangun mulai dari Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat-Indragiri Hulu sudah ditandatangani.
Feeder atau tol penghubung ini juga akan melintasi beberapa kecamatan di Kuansing. Dimana dari peta usulan tersebut Kuansing dapat 51,66 kilometer feeder atau tol penghubung. Feeder ini akan jadi penghubung menuju jalan tol utama Trans Sumatera.
Dalam pertemuan tersebut disepakati kalau panjang trase alternatif I untuk Kabupaten Inhu itu sepanjang 65,39 kilometer, Kuansing 51,66 kilometer, dan Dharmasraya sepanjang 22 kilometer.
Feeder atau tol penghubung ini akan terkoneksi dengan Tol Trans Sumatera (JTTS) batas Indragiri Hulu-Simpang Japura (Arteri Primer) atau jalan.