Perjuangan Nelayan Danau Zamrud, Jaga Konservasi Alam di Tanah Petro Dollar

Selain menangkap ikan, Muis yang sudah 30 tahun jadi nelayan di Danau Zamrud juga berikhtiar membantu menjaga konservasi alam.

Eko Faizin
Selasa, 14 Desember 2021 | 15:34 WIB
Perjuangan Nelayan Danau Zamrud, Jaga Konservasi Alam di Tanah Petro Dollar
Nelayan danau Zamrud, Muis (59) saat mengayuh perahu pompong ditemani seekor burung bangau putih yang dinamai Siti.[Suara.com/Panji Ahmad Syuhada]

"Pulang ke rumah itu ya sebulan sekali, di sini kami tinggal," ujarnya dari atas perahu.

Rumah singgah yang dibuat seadanya dengan kayu Mahang beratap Rumbia serta berpadu seng bekas itu masih berdiri kokoh. Namun terlihat kontras dengan rumah yang berada di sebelahnya, ambruk dan nyaris tenggelam.

Selain menangkap ikan, Muis yang sudah 30 tahun jadi nelayan di Danau Zamrud juga berikhtiar membantu menjaga konservasi alam. Hal ini jadi bagian dari asasnya untuk menjaga alam raya tetap lestari.

Peran nelayan selain menangkap ikan
Di danau seluas 31 ribuan hektare itu, tak banyak nelayan yang mengais hasil alam. Mereka cenderung dibatasi hanya dengan dua kelompok, setiap kelompok tersebut rata-rata beranggotakan tak lebih 20 orang.

Ketua kelompok Nelayan Danau Zamrud, Muhammad Nur (36) mengungkapkan, bahwa selain menangkap ikan, mereka juga turut serta menjaga konservasi alam.

Rumah singgah para nelayan danau Zamrud yang berada di tengah-tengah konservasi alam. [Suara.com/Panji Ahmad Syuhada]
Rumah singgah para nelayan danau Zamrud yang berada di tengah-tengah konservasi alam. [Suara.com/Panji Ahmad Syuhada]

Tugas utamanya seperti, jika ada orang luar yang mencuri ikan di danau tersebut dan melakukan aktivitas-aktivitas ilegal, mereka segera menegur, memberi peringatan dan berkoordinasi dengan petugas BBKSDA Riau.

Sejak dulu, mereka sudah menerapkan sistem siaga dalam menjaga Danau Zamrud. Makanya, untuk jumlah nelayan di bentangan alam tersebut sangat dibatasi.

"Nelayan di sini turun temurun, kami generasi ketiga yang mencari ikan di danau zamrud," kata dia.

Dalam menjaga konservasi itu, para nelayan memastikan tidak ada hal-hal yang dapat merusak lingkungan. Mereka juga diberdayakan petugas BBKSDA untuk membantu kinerja.

"Kalau ada hal yang mencurigakan, tindakannya dinasehati, diperingati, beri penjelasan dan laporkan ke BBKSDA Riau. Kalau soal kasus seperti itu masih jarang terjadi, tapi ada," ungkap Nur.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini