Simulasi ketujuh yaitu, Prabowo-Ganjar vs Anies-Airlangga. Hasilnya, Prabowo-Ganjar memperoleh 31,22 persen.
Sedangkan Anies-Airlangga memperoleh 18,37 persen dengan 50,41 persen merespon tidak tahu atau tidak menjawab.
Simulasi kedelapan yaitu, Prabowo-Anies vs Ganjar-Airlangga. Hasilnya, Prabowo Anies memperoleh 33,9 persen. Sedangkan Ganjar-Airlangga memperoleh 18,78 persen dengan 47,32 persen merespon tidak tahu atau tidak menjawab.
Dari hasil survei tersebut, Ratno mengatakan bahwa pasangan Capres-cawapres antara Prabowo-Puan memiliki peluang selalu memenangkan pertempuran. Artinya, figur Puan memiliki peluang menjadi faktor penentu pasangan Prabowo dengan kekuatan suara PDIP yang solid.
“Kekuatan pasangan Prabowo-Puan akan berimbang ketika melawan pasangan yang memposisikan Anies Baswedan sebagai RI 1 atau Presiden,” terang Ratno.
Selain itu, jika koalisi PDIP-Gerindra pecah, maka hasilnya dengan asumsi Gerindra mengusung Prabowo-Anies dan PDIP mengusung Ganjar-Airlangga, maka dimenangkan oleh pasangan Prabowo-Anies.
Survei ini diambil menggunakan metode random sampling dan terpilih acak dengan menggunakan KishGrid. Survei ini memiliki margin error kurang lebih 2,8 persen dan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.