SuaraRiau.id - Sebanyak 12 Ketua DPC Partai Demokrat se-Riau menanggapi dinamika Musyawarah Daerah atau Musda ke-V yang digelar di Pekanbaru pada Selasa (30/11/2021).
Menurut Ketua DPC Kepulauan Meranti, Muzamil Baharudin, mewakili seluruh Ketua DPC Demokrat se-Riau, menegaskan bahwa tidak terpilihnya Asri Auzar, bukan karena dizalimi.
Muzamil juga menegaskan bahwa proses Musda V Demokrat Riau sudah berlangsung konstitusional sesuai dengan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga dan Peraturan Organisasi No 2 tahun 2021.
![Sejumlah kader Partai Demokrat Riau kecewa dengan pelaksanaan Musda partai berlambang mercy yang diadakan di SKA Co-Ex Pekanbaru, Selasa (30/11/2021). [Defri Candra/Riauonline]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/11/30/92508-kader-demokrat-riau-bakar-atribut-partai.jpg)
“Percepatan Musda itu merupakan kehendak seluruh pemilik suara. Bahkan dengan diundurnya hingga ketiga pada tanggal 29 November ini, maka kita meminta kepada DPP untuk segera melaksanakannya,” ungkap Muzamil.
Muzamil juga menyebut bahwa dinamika yang terjadi dalam Musda V Demokrat Riau sama sekali tidak mengganggu keinginan kader untuk membesarkan Partai Demokrat di Riau.
Bagi kader Partai Demokrat Riau, dinamika itu merupakan hal yang biasa. Ada yang kecewa, ada yang terpilih dan ada yang tidak terpilih.
Menurut Muzamil, semua itu manusiawi dan Lumrah dalam berpartai.
Terkait segelintir orang yang menyatakan ingin keluar dari Partai Demokrat akibat dinamika tersebut, Muzamil menyebut hal itu sebagai hak demokrasi.
Namun, Muzamil menegaskan bahwa Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sangat menghargai pengurus DPD Demokrat Riau sebelumnya.
“Buktinya Ketum AHY sempat mempertahankan Pak Asri sebagai Wakil Ketua DPRD Provinsi Riau dari Fraksi Partai Demokrat hingga mengundurkan diri dan maju sebagai Calon Bupati di Rokan Hilir pada Pilkada serentak kemarin,” ungkap Muzamil.
- 1
- 2