Keluhan yang sama juga disampaikan Ahmad Said (32) warga Kecamatan Sabak Auh.
Dirinya setiap hari melintasi jalan tersebut jika bekerja ke Siak. Ia mengaku tak berani pulang malam dikarenakan kondisi jalan yang rusak parah ditambah dengan tidak adanya penerangan jalan.
"Parah kali rusaknya. Kalau malam tidak ada lampu penerangan. Kalau pakai sepeda motor hati-hati sajalah," kata Ahmad Said.
Diperkirakan Ahmad Said, lubang yang merata disepanjang jalan itu membuat para pelintas harus ekstra hati-hati jika masih berkeinginan menemui keluarga di rumah.
"Lengah sikit aja, habislah kita.bisa bisa kalau tak hati-hati betul bisa melayang nyawa," katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang Binamarga Distarukim Siak, Ari Nofizal mengatakan jalan tersebut memang belum dipelihara Pemda Siak.
"Jalan itu memang belum dipelihara dengan aspal bang tahun ini, dengan Base aja dulu," kata Ari melalui pesan Whatsapp, Selasa (2/11/2021).
Ditambahkannya, jalan itu baru akan dianggarkan tahun depan untuk dilakukan pengaspalan.
"Tahun ini kita pelihara dengan base saja dan hari ini sudah kerja pemeliharaannya," terang Ari.
Ari menegaskan, pekerjaan yang dilakukan pihak Dinas Tarukim Siak saat ini tidak ada hubungannya dengan warga yang menanam pohon pisang dan menghebohkan jagat maya.
"Tak ada hubungannya dengan tanam pisang kami kerja, memang jadwalnya udah ke sana," tutur Ari.
Ia meminta warga untuk bersabar sebab perbaikan jalan ada di anggaran 2022.
Kontributor : Alfat Handri