SuaraRiau.id - Sebanyak 100 anak lebih di Kota Pekanbaru tercatat putus sekolah. Alasannya, mulai masalah ekonomi hingga ada pula yang sudah menikah.
Kepala Dinas Pendidikan Pekanbaru, Ismardi Ilyas menyatakan anak-anak tersebut datang dari luar Pekanbaru.
"Ada 146, itu pun dari anak-anak yang datang dari luar Pekanbaru. Mereka memang tidak sekolah dari luar," kata Ismardi Ilyas pada Rabu (13/10/2021) dikutip dari Riaulink.com--jaringan Suara.com.
Menurutnya, yang tercatat di Dinas Pendidikan Pekanbaru tersebut merupakan NIK anak. Beberapa pemilik NIK yang tercatat itu, bahkan sudah meninggal dunia.
"Tapi data NIK-nya tetap mengatakan masih hidup," ungkap Ismardi.
Kemudian, ada anak-anak itu yang sekolah di Padang. Data NIK-nya masih tercatat di Pekanbaru.
"Dia orang Pekanbaru tapi sekolah di Padang ya tidak terdeteksi. Tapi di data NIK ada. Datanya ada tapi orangnya tidak terdeteksi di sekolah," ujarnya.
Lebih lanjut, Ismardi menambahkan, faktor lain anak ini tercatat ke data putus sekolah lantaran adanya data ganda dan ada dari anak-anak yang putus sekolah karena sudah menikah.
Ia menyebutkan faktor ekonomi juga bisa menjadi penyebab anak-anak putus sekolah. Tetapi angka partisipasi sekolah di Pekanbaru sudah mencapai 11,65.
"Artinya kecil sekali anak-anak yang putus sekolah. Maka angka yang kita temui tadi cuma 146," ujarnya.
Lanjutnya, untuk data tahun 2021, Ismardi menyebutkan membuat surat untuk seluruh RW melalui Camat agar membantu melaporkan anak-anak yang putus sekolah.