SuaraRiau.id - Saipul Jamil belakangan menjadi perhatian publik usai dirinya bebas dari penjara terkait kasus pelecehan seksual anak di bawah umur.
Pedangdut 41 tahun itu menjadi sorotan lantaran acara penyambutan dirinya di Lapas Cipinang dianggap berlebihan, ditambah lagi diundang di stasiun TV.
Gara-gara itu, pria yang kerap disapa Bang Ipul tersebut menuai pro dan kontra. Bahkan, kini ramai petisi boikot Saipul Jamil tampil di TV.
Penceramah kondang, Ustaz Maulana ikut menanggapi permasalahan tersebut. Ia pun akhirnya angkat bicara dan menuturkan pendapatnya.
Ustaz Maulana mengungkapkan bahwa sebagai sesama manusia, kita seharusnya bisa menerima dan tak menjelekkan Saipul Jamil lantaran ia telah bertobat dan menerima hukuman atas perbuatannya di masa lalu.
Dalam kanal YouTube Populer Seleb, ia juga berpendapat bahwa kendati kemungkinan besar telah bertobat, tetapi ujian terberat Saipul kini adalah pandangan masyarakat.
“Sebenarnya, ujian terberat masyarakat,” ujar Ustaz Maulana dikutip Terkini.id--jaringan Suara.com, Selasa (7/9/2021).
Ia meminta semua bisa menerima lantaran Bang Ipul sudah menjalani sanksi hukuman dan bertobat.
“Harusnya kita bisa menerima. Beliau sudah menjalani, tobat, janji tak mengulangi lagi, ya mohon maaf sanksi yang didapatnya,” ujar Ustaz Maulana.
“Kita tidak boleh berkata lebih baik dari orang, enggak boleh. Itu kesombongan,” sambungnya.
Ustaz Maulana pun berpesan tak boleh menjelekkan seseorang yang sudah menjalani hukuman di penjara.
“Kalau saya, terus terang kita enggak boleh jelekkan orang, apalagi dia sudah menjalani hukuman, berarti dia sudah menjalani sanksi.” ungkap dia.
Ustaz Maulana lantas mengemukakan tiga dosa yang dialami oleh setiap manusia, yaitu dosa kepada Sang Pencipta, diri sendiri, dan sesama manusia.
“Kalau dosa kepada Allah, ampunan. Kalau diri sendiri harus menjaga diri, tapi kepada sesama manusia, ia (Saipul) menjalani hukuman berlaku,” ungkapnya.
“5 tahun 7 bulan itu bukan waktu yang sebentar. Itu sudah dijalani dan kita lihat sampai beliau jual rumah,” terang Ustaz Maulana.