SuaraRiau.id - Program vaksinasi Covid-19 terus digesa pemerintah sebagai upaya mencapai herd immunity atau kekebalan komunal terhadap virus Corona.
Gerakan vaksinasi pun dilakukan di berbagai tempat, tak terkecuali Lapas Perempuan Kelas II A Pekanbaru.
Petugas Lapas Perempuan Pekanbaru bekerjasama dengan sejumlah warga binaan melakukan sistem vaksinasi secara bergilir tiap blok, Kamis (2/9/2021).
Dalam vaksinasi itu, ratusan narapidana perempuan disuntik vaksin Covid-19. Sebelum penyuntikan vaksin, para napi perempuan ini menjalani pemeriksaan kesehatan.
Tak sedikit pula warga binaan ketakutan menghadapi jarum suntik. Bahkan sampai meneteskan air mata ketika petugas medis yang memegang alat suntik.
"Nangis dia, nangis kena suntik," terang salah satu warga binaan dikutip dari Riauonline.co.id--jaringan Suara.com, Jumat (3/9/2021).
Sementara itu, Kepala Lapas Perempuan Pekanbaru Desi Andriyani mengatakan, sebanyak 360 narapidana mendapatkan suntikan vaksin Covid-19 tahap pertama, kerjasama dengan Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru.
Berdasarkan data, ada 400 warga binaan di lapas perempuan, namun sebagian tidak bisa disuntik dikarenakan ada yang baru sembuh dari Covid-19.
“Ada warga binaan kita yang kena asma, ada penyakit lain juga dan ada yang baru selesai isolasi,” terang Desi, Kamis (2/9/2021).
Dirinya menyebut, awalnya ada sebagian napi perempuan menolak untuk divaksin. Hal ini terjadi karena berbagi berita hoaks, sehingga warga binaan percaya vaksin memiliki efek samping.
“Kita memberikan contoh kepada mereka, saya sendiri sudah divaksin,” ucap Desi.
Selanjutnya, jika nanti ada warga binaan terpapar virus Corona, dirinya berharap dengan vaksinasi ini tidak ada lagi warga binaan yang mengalami gejala sedang ataupun berat.