Lantaran harga yang murah dan laku keras, ia menjelaskan konsep penjualan nasi kuning ini tidak mau mematikan usaha warung-warung sekitar.
“Kita harus beli dari mereka, harganya Rp 10 ribu-Rp 12 ribu,” imbuh Yusuf Hamka.
Caranya, Jusuf Hamka meminta penjual nasi kuning itu ikut menjaga di warungnya dan menerima uang sebesar Rp 3 ribu setiap porsi dari pembeli. Setelah itu, ia akan mensubsidi sisanya.
“Jadi sedekah kita berkah untuk mereka, tapi doa mereka berkah untuk kita, dua-duanya happy,” ungkap Jusuf Hamka.