Jusuf Hamka Siapkan 10 Hektare Tanah Miliknya untuk Makam Jenazah Covid

Kejadian tersebut lalu direspons tokoh mualaf keturunan tionghoa, Jusuf Hamka.

Eko Faizin
Kamis, 29 Juli 2021 | 08:58 WIB
Jusuf Hamka Siapkan 10 Hektare Tanah Miliknya untuk Makam Jenazah Covid
Jusuf Hamka. (Instagram/@jusufhamka)

“Pembeli saya dulu kebanyakan jemaah Masjid Istiqlal. Saya dagang di Istiqlal, belum jadi mualaf. Itu saya masih (usia) 10 tahun. Saya bilang, kok orang Islam baik-baik ya,” sambungnya.

Kecintaannya terhadap Islam terus-menerus berlanjut. Pada Maret 1981, akhirnya Alun Joseph memiliki sebuah niat besar untuk menjadi seorang mualaf.

Ia kemudian menemui seorang ulama besar Buya Hamka di Al Azhar Jakarta. Awalnya, ia hanya berniat untuk bercerita akan ketertarikannya untuk masuk Islam dan belajar tentang Islam.

Akan tetapi, ia justru dipaksa masuk Islam oleh Buya Hamka detik itu juga. Alasannya, ulama tersebut takut berdosa.

“Saya bilang, saya mau nanya-nanya. Mau masuk Islam. Akhirnya disuruh Islam di situ secara langsung. Saya bilang, ‘Kenapa maksa Buya?’,” ungkap Jusuf Hamka.

“Terus kata dia, bukannya Buya maksa, tetapi kalau kamu pulang, terus kamu meninggal, itu kafir dosanya Buya yang tanggung,” imbuhnya.

“Oh gitu, ya udah deh, Buya. Akhirnya langsung baca syahadat, ‘udah kamu Islam’ (kata Buya Hamka), udah,” tutup Yusuf Hamka.

Pada 2018 lalu, ia sempat menjadi sorotan karena menjual nasi kuning beserta lauk-pauknya dengan harga Rp 3 ribu per porsi. Nasi kuning tersebut dijual di sebuah tenda bernama Warung Nasi Kuning Podjok Halal.

Jusuf Hamka menjelaskan, usaha tersebut sudah dibuka sejak 6 Februari 2018, dengan sasaran fakir miskin dan duafa. Usaha itu merupakan bentuk pengabdian dan rasa terima kasihnya kepada Tuhan.

“Mungkin secara matematika rugi, tetapi ini dagang yang paling untung. Karena harta yang kita sedekahkan ini adalah harta kita di akhirat nanti,” kata dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini