Peta Pendukung dr Lois, Ada yang Oposisi hingga Pengiman Teori Konspirasi

Dokter Lois kemudian ditangkap, namun setelah itu dibebaskan Bareskrim Polri.

Eko Faizin
Rabu, 14 Juli 2021 | 13:43 WIB
Peta Pendukung dr Lois, Ada yang Oposisi hingga Pengiman Teori Konspirasi
Kolase foto dr Lois Owien (Ist)

SuaraRiau.id - Sosok Dokter Lois Owein belakangan menjadi perhatian publik lantaran kerap memberikan pernyataannya yang kontra terkait virus Corona.

Bahkan di media sosial, ia menyatakan tak percaya Covid-19. Dokter Lois kemudian ditangkap, namun setelah itu dibebaskan Bareskrim Polri.

Di balik pro kontra soal dr Lois Owein, ternyata dia punya pendukung. Peta analisis media sosial menunjukkan pendukung Dokter Lois itu ada beberapa klaster.

Dibaca dari peta analisis di media sosial, pengaruh Dokter Lois booming usai dirinya tampil podcast di kalan YouTube Babeh Aldo dan tampil di acara bincang Hotman Paris Show.

Seiring dampak viralnya dia di televisi dan media sosial, pengaruh ujaran dokter Lois ini makin dipercaya di sebagian grup WhatsApp.

Pendiri Drone Emprit, Ismail Fahmi mengungkapkan pendukung Dokter Lois ini membentuk klaster yang melawan kluster dari dokter Tirta Hudhi Mandiri.

Dari analisis peta percakapan media sosial itu terlihat percakapan dokter Lois menyebar kemana-mana.

Peta analisis pendukung Dokter Lois. [Foto Twitter @ismailfahmi]
Peta analisis pendukung Dokter Lois. [Foto Twitter @ismailfahmi]

Menariknya dalam peta analisis media sosial Drone Emprit, percakapan yang muncul dari Dokter Lois itu bertanda dominan merah, biasanya tanda merah ini percakapannya cukup sentimen negatif gitu.

Namun dalam klaster ini, pendukung Dokter Lois yang belakangan ini viral, Babe Aldo dengan akun @AldoBabeh anehnya bertanda hijau, artinya ada dukungan positif dari cuitan dari Babe Aldo yang mendukung Dokter Lois gitu.

Ismail mengungkapkan dari klaster yang dipantau Drone Emprit, beberapa akun yang mengamplifikasi dokter Lois yaitu @AldoBabeh, @mysubuh, @N4t0_, @Cobeh09, @mtaufikmJKT48 dan @Hitamputih2010 serta lainnya lho.

“Profile beberapa akun top pendukung Lois memiliki karakteristik yang mirip. Dan dalam cluster sebelumnya tampak mereka saling berjejaring,” tulis Ismail dilansir dari Hops.id--jaringan Suara.com, Rabu (14/7/2021).

Peta analisis Drone Emprit menunjukkan klaster pendukung dr Lois digabungkan dengan peta isu vaksin Covid hasilnya makin menunjukkan siapa saja irisan yang mendukung dokter perempuan yang menghebohkan jagat Tanah Air belakangan ini.

Ternyata dalam peta yang lebih luas, klaster pendukung dokter Lois membentuk klaster sendiri dalam peta percakapan soal vaksin Covid-19.

Dalam peta vaksin Covid berjejalan beberapa latar belakang akun yakni tampak netizen dengan berbagai latar belakang, seperti oposisi, nakes, aktivis politik, media, netizen umum, dan akun-akun pro pemerintah.

“Sebagian pendukung @LsOwien ini dekat dengan kalangan Oposisi. Tapi tak semua oposisi setuju dengan Lois, dan tak semua pendukung Lois itu oposisi. Oposisi banyak yg satu cluster dengan nakes, media, dan aktivis politik terkait vaksin covid. Banyak beri kritikan ke pemerintah,” ungkap Ismail.

Nah analisis lanjutan dari Drone Emprit menunjukkan, narasi yang disampaikan Dokter Losi itu ternyata pendukungnya kebanyakan adalah mereka yang yakin atau percaya dengan teori konspirasi.

Meskipun demikian Ismail menggarisbawahi, tak semua kalangan oposisi yang mendukung Dokter Lois itu percaya teori konspirasi.

“Kl kebetulan percaya, mereka manfaatkan @LsOwien untuk menyerang pemerintah juga, misal dengan menambahkan tagar #PakPresidenKapanMundur,” tulis Ismail.

Ismail menganalisis kenapa narasi yang dimainkan dr Lois meski terlihat halu, dengan mengaku sebagai dokter paling ilmiah sedunia itu, begitu laris didukung. Ternyata narasi Dokter Lois itu dianggap satu frekuensi untuk narasi antivaksin yang kerap digelorakan kaum pengiman teori konspirasi.

“Ini bisa menjawab pertanyaan mengapa orang seperti @LsOwien yang pernyataanya mengandung waham (misal: saya paling ilmiah sedunia) dan tidak berdasar, bisa diikuti dan dipercaya banyak orang. Karena: satu frekuensi dengan narasi anti vaxxer, oposisi, dan/atau teori konspirasi,” tulis Ismail.

Ismail berpandangan dengan kesamaan frekuensi ini pula bisa membuat orang-orang menyebarkan pesan-pesan yang tidak 100 persen beririsan dengan narasi mereka, ke dalam grup-grup WA mereka.

Ismail menyarankan pemerintah untuk tegas pada akun yang membawa narasi tersebut. Jangan sampai narasi yang merugikan kesehatan bisa berkembang, mesti dihukum namun dengan adil.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak