SuaraRiau.id - Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Rizal Ramli belakangan menjadi sorotan publik setelah keduanya mengeluarkan pernyataan yang menimbulkan kontroversi di publik.
Ahok sendiri tengah menjadi perbincangan usai Komisaris Utama Pertamina itu memerintahkan Pertamina menghapus fasilitas kartu kredit untuk jajaran petinggi Pertamina.
Sementara Rizal Ramli, menuai sorotan lantaran meminta Presiden Jokowi mundur.
Rizal Ramli sewaktu menjadi Menteri Koordinator Kemaritiman juga pernah membongkar karakter Ahok yang kala itu memegang jabatan sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Ketika itu, Rizal Ramli lewat cuitannya di Twitter menyebut Ahok akan taat pada keputusan Rizal soal reklamasi Pantai Utara Jakarta.
Namun belakangan, pria bernama lengkap Basuki Tjahaja Purnama itu membelot.
“Oldfiles: Ahok datang dukung RR soal Moratorium Reklamasi. Bilang, ‘Saya ikut apa saja keputusan Menko, karena RR jauh lebih hebat dan lebih berani dari saya.’ Beberapa hari kemudian atas desakan cukong reklamasi, gergaji RR. Karakter susah diubah,” kata Rizal Ramli kala itu dilansir dari Terkini.id--jaringan Suara.com, Kamis (17/6/2021).
Selain itu, Rizal Ramli di Twitter pada September 2020 lalu sempat meminta Presiden Jokowi agar mengganti Ahok yang saat itu sudah menjabat Komisaris Pertamina.
Rizal Ramli pun menilai, Pertamina akan lebih rugi apabila Jokowi tetap mempertahankan Ahok. Hal itu disampaikan Rizal saat Ahok jadi perbincangan setelah ngamuk dan menyarankan agar BUMN dibubarkan.
“Mas jokowi, memang berat melepas teman yang sudah tahu luar dalam. Apalagi ini jadi money-bagman. Sudahlah, wes wes wareq. Daripada merusak dan bikin Pertamina lebih rugi,” tulis Rizal Ramli.
Rizal Ramli kemudian memberi solusi kepada Jokowi agar menempatkan Ahok sebagai Duta Besar (Dubes) atau mencarikan jabatan untuk pria berusia 54 tahun itu di luar pemerintahan.
Lalu untuk Komisaris Pertamina, Rizal mengusulkan pengganti Ahok yakni mantan Menteri BUMN Ignasius Jonan.
“Kasih ajalah Dubes atau telfon Aguan (Chairman Agung Sedayu Group, Sugianto Kusuma) supaya diangkat jadi Preskom Podomoro. Kemudian angkat Jonan, itu lebih baik,” tuturnya.
Usulan tersebut disampaikan Rizal Ramli ke Jokowi karena dirinya menilai Ahok tak cocok menduduki jabatan di BUMN lantaran tidak memiliki kapasitas dan pengalaman korporasi.
“Udah pernah dinasehati RR kalau Ahok itu tidak cocok duduk di BUMN karena memang tidak punya kemampuan atau pengalaman korporasi. Ditambah banyak kasus hukum. Ahok sesumbar, Pertamina RUGI 11Triliun. Pertamina didepak dari 500 Fortune Global,” sebut Rizal Ramli.