“Sama mamah aku ke gereja juga, jadi dua hal itu aku masih menikmati saat itu ya anak-anak fokusnya belum itu, tahu Tuhan tapi fokusnya masih main, sekolah,” tuturnya.
Saat beranjak dewasa, wanita 33 tahun tersebut memilih untuk memeluk agama Kristen mengikuti hati nuraninya.
“Sampai di titik aku mendekati usia 17 tahun, mulai berani ngomong ke mamah ke papah bahwa inilah pilihan aku walaupun ada pertentangan, ada perbedaan pendapat. Aku jelasin ke papah itu murni dari aku, enggak ada campur tangan mamah,” ucapnya.
Meski berbeda keyakinan, Shandy dan keluarganya tetap menjunjung toleransi sebagai umat beragama.