SuaraRiau.id - Rencana penutupan Giant mulai 31 Juli nanti membuat sedih para karyawan yang sudah lama bekerja di supermarket tersebut.
Karyawan Giant Dramaga Bogor, Jawa Barat menangis haru dan saling berpelukan menyambut rencana penutupan tempat mereka bekerja selama ini
Reaksi karyawan terlihat dari salah satu unggahan pegawai Giant, Shinta Puspita, di media sosial [email protected].
Shinta memperlihatkan para karyawan duduk rapi memerhatikan pengumuman atasannya secara daring melalui sebuah layar besar.
Tak hanya itu, Shinta juga bercerita dalam videonya betapa Giant adalah sebuah perusahaan yang baik dan sangat memanusiakan para karyawannya.
Akun tersebut bahkan mengatakan meskipun pandemi Covid-19, gaji dan tunjangan hari raya (THR) hingga bonus mereka dibayar penuh.
“Banget-banget, Kak, Giant itu salah satu ritel yang sangat amat memanusiakan manusia dan selalu menyejahterakan karyawannya. Bahkan di saat Covid kemarin pun covid gaji kita full, THR full dan bahkan bonus kita dikeluarin. Bener-bener parah banget. Semangat ya. Sedih sih sebenarnya tapi kita harus tetep semangat karena hidup tetep berjalan,” ujar Shinta di akun Instagram @tante_rempong, dikutip dari Hops.id--jaringan Suara.com, Selasa (25/5/2021).
Diketahui, Giant terpaksa mengambil keputusan berat tersebut setelah melihat terus menurunnya tren pasar hypermarket, tak hanya di Indonesia, juga secara global.
Perusahaan ritel multiformat PT Hero Supermarket Tbk (Hero Group), Selasa(25/5/ 2021) , mengumumkan, sebagai tindak lanjut strategis atas seluruh lini bisnisnya, perusahaan akan fokus ke merek dagang IKEA, Guardian, dan Hero Supermarket, yang memiliki potensi pertumbuhan lebih tinggi dibandingkan Giant.
“Seperti bisnis mumpuni lainnya, kami terus beradaptasi terhadap dinamika pasar dan tren pelanggan yang terus berubah, termasuk menurunnya popularitas format hypermarket dalam beberapa tahun terakhir di Indonesia, sebuah tren yang juga terlihat di pasar global,” kata Presiden Direktur Hero Supermarket Patrik Lindvall.
Patrik mengatakan perusahaan tetap meyakini bahwa sektor peralatan rumah tangga, kesehatan, dan kecantikan, serta keperluan sehari-hari untuk kelas atas memiliki potensi pertumbuhan yang tinggi.
“Dalam kurun waktu dua tahun, kami menargetkan akan menggandakan empat kali lipat jumlah gerai IKEA kami dibanding tahun 2020, serta membuka hingga 100 gerai Guardian baru hingga akhir tahun 2022,” kata dia.
Sebagai bagian dari fokus baru ini, Hero akan mengubah hingga lima gerai Giant menjadi IKEA, yang diharapkan dapat menambah aksesibilitas bagi pelanggan.
“Gerai Giant lainnya akan dengan berat hati ditutup pada akhir Juli 2021, walaupun negosiasi terkait potensi pengalihan kepemilikan sejumlah gerai Giant kepada pihak ketiga masih berlangsung,” kata Patrik.
Selain itu, Hero Group juga sedang mempertimbangkan untuk mengubah sejumlah gerai Giant menjadi gerai Hero Supermarket.
“Kami sangat berterima kasih kepada karyawan kami, pelanggan kami, serta mitra bisnis kami yang telah mendukung bisnis Giant selama ini. Kami akan memastikan bahwa proses komunikasi dengan seluruh karyawan kami yang terdampak oleh perubahan ini akan berlangsung dengan penuh empati dan rasa hormat,” ungkap Patrik.
Lebih lanjut diungkap Patrik, perusahaan juga akan memastikan proses yang adil bagi seluruh mitra bisnis.
“Keputusan besar seperti ini tidaklah mudah, tetapi kami percaya keputusan ini perlu diambil untuk kepentingan jangka panjang PT Hero Supermarket Tbk. dan para karyawan kami yang berada di bawah naungan perusahaan,” ujar Patrik.