Depresi Gegara Ayah Meninggal, Pemuda Kampar Nekat Akhiri Hidup

Humas Polres Kampar AKP Deni Yusra mengungkapkan, peristiwa ini berawal pada Selasa (27/04/2021) sekira pukul 18.45 WIB.

Eko Faizin
Kamis, 29 April 2021 | 03:25 WIB
Depresi Gegara Ayah Meninggal, Pemuda Kampar Nekat Akhiri Hidup
Lokasi rumah tempat korban tewas gantung diri. [Dok Polisi]

SuaraRiau.id - Seorang pemuda Kampar Rahmat Zaki (28) ditemukan tewas gantung diri di rumahnya yang berlokasi di Dusun I Kabun, Desa Limau Manis, Kecamatan Kampar, Kabupaten Kampar, Selasa (27/4/2021) malam.

Pemuda ini mengalami depresi akibat bapaknya meninggal beberapa waktu lalu, hingga ia nekat akhiri hidupnya dengan gantung diri di dalam kamarnya.

Humas Polres Kampar AKP Deni Yusra mengungkapkan, peristiwa ini berawal pada Selasa (27/04/2021) sekira pukul 18.45 WIB.

Saat itu, Nursiah yang merupakan ibu korban baru saja berbuka puasa dan tidak menemukan anaknya Rahmat Zaki, selanjutnya Nursiah berusaha mencari anaknya itu ke kamarnya.

"Nursiah kemudian mendapati pintu kamar anaknya itu dalam keadaan terkunci dari dalam, lalu ia mengintip dari celah pintu dan terlihat korban tengah berusaha gantung diri," kata Deni, Rabu (28/4/2021).

Melihat hal itu, sang ibu langsung berlari keluar rumah mencari pertolongan kepada tetangganya.

Namun nahas, beberapa saat kemudian Nursiah bersama warga mendobrak pintu kamar korban dan mendapati korban Rahmat Zaki dalam keadaan tergantung menggunakan seutas tali nilon dan sudah tidak bernyawa lagi.

"Warga kemudian menurunkan korban dari tali yang menjerat lehernya, lalu salah satu warga memberitahukan hal ini kepada Bhabinkamtibmas Desa Limau Manis Brigadir Rizki Suhendro," jelasnya.

Deni menjelaskan, tidak berapa lama Bhabinkamtibmas Desa Limau Manis bersama Anggota Unit Reskrim Polsek Kampar tiba di TKP.

Mereka kemudian melakukan olah TKP, mengumpulkan barang bukti dan mendata serta meminta keterangan dari saksi-saksi yang mengetahui kejadian ini.

Dari hasil pengecekan petugas, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban, pihak keluarga juga menolak dilakukan otopsi karena sangat meyakini kematian korban adalah akibat gantung diri.

Dari hasil penyelidikan pihak kepolisian, diketahui bahwa korban mengalami bunuh diri depresi sejak beberapa bulan lalu setelah kematian ayahnya.

Menurut pihak keluarga, bahwa korban juga pernah dibawa ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Pekanbaru untuk konsultasi dan berobat jalan.

"Hingga akhirnya korban mengakhiri hidupnya," ujarnya.

Catatan Redaksi: Hidup seringkali sangat sulit dan membuat stres, tetapi kematian tidak pernah menjadi jawabannya. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit dan berkecenderungan bunuh diri, sila hubungi dokter kesehatan jiwa di Puskesmas atau Rumah sakit terdekat.

Bisa juga Anda menghubungi LSM Jangan Bunuh Diri melalui email [email protected] dan telepon di 021 9696 9293. Ada pula nomor hotline Halo Kemkes di 1500-567 yang bisa dihubungi untuk mendapatkan informasi di bidang kesehatan, 24 jam.

Kontributor : Panji Ahmad Syuhada

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak