Begitulah gigihnya Eki ingin menjadi seorang prajurit datang ke Kabupaten Siak untuk meminta restu sang ayah.
“Tahun 2014 Eki datang ke Siak, meminta izin ke saya untuk masuk TNI. Saya izinkan, alhamdulillah langsung lolos 2015. Semua persyaratannya juga diurus dari sini,” kata Pak Marno.
Saat Eki meminta izin untuk masuk TNI AL, lanjut Pak Marno, di situ keteguhannya bermula dengan memberi izin dan memberi kerelaan terhadap apapun yang akan terjadi.
“Karena saya izinkan, ya saya harus siap dengan apapun setelah izin itu saya berikan,” ungkapnya.
Diketahui, Sertu Bah Yoto Eki Kurniawan sebelum bergabung dan menjadi seorang Angkatan Laut (AL) merupakan siswa dari SMK Pelayaran Yos Sudarso Cilacap.
"Saya mengunjungi Eki ketika Ia SMK. Saya berkunjung bersama anggota DPRD Siak Pak Rakip," terang Kris Handoko.
Sebelumnya, suasana duka menyelimuti kediaman keluarga Kris Handoko yang akrab disapa Marno Kumis dan istrinya Rusini di Dusun Sri Mersing, Kampung Jati Baru, Kecamatan Bunga Raya, Siak, Riau.
Kesedihan itu bermula saat pemerintah menetapkan 53 awak kapal selam KRI Nanggala-402 gugur dan di Perairan Bali.
Anak mereka Sertu Bah Yoto Eki Setiawan turut gugur dalam insiden tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala-402 itu.
"Kami keluarga sangat kehilangan Eki. Mohon Doanya ya," ucap ayah Sertu Bah Yoto Eki Setiawan, Kris Handoko dengan suara menahan tangis melalui telfon seluler.
Kontributor : Alfat Handri