Kisah Claudinho, Pria 44 Tahun Hidup dengan Kepala Terbalik

Sejak awal kelahirannya, pria 44 tahun ini didiagnosis dokter tidak akan hidup lebih lama dari 24 jam.

Eko Faizin
Senin, 29 Maret 2021 | 09:07 WIB
Kisah Claudinho, Pria 44 Tahun Hidup dengan Kepala Terbalik
Claudio Vieira de Oliveira. [Daily Star]

SuaraRiau.id - Pria asal Brazil ini mengagetkan banyak publik. Lelaki bernama bernama Claudio Vieira de Oliveira asal Brasil itu hidup dengan kondisi kepala terbalik karena cacat sejak lahir.

Sejak awal kelahirannya, pria 44 tahun ini didiagnosis dokter tidak akan hidup lebih lama dari 24 jam.

Namun ia mematahkan pendapat dokter karena berhasil hidup dengan kondisi tersebut selama 44 tahun. Pria yang disapa Claudinho itu, sejak kecil menderita arthrogryposis multiplex congenita.

Claudinho mengalami atrofi otot kaki, lengannya menempel di dada, dan, yang paling mencolok, kepalanya terputar ke belakang, dan ditopang oleh punggungnya.

Kala itu, dokter mengatakan pada orangtua Claudinho bahwa ia tak akan bertahan selama 24 karena akan kesulitan bernapas, makan dan minum karena struktur tubuhnya.

Claudio Vieira de Oliveira manusia kepala terbalik (Youtube Bella Editora)
Claudio Vieira de Oliveira manusia kepala terbalik (Youtube Bella Editora)

Dilansir laman Daily Star, sejak kecil, Claudinho tidak pernah menyerah sejak usia tujuh tahun, dia telah berjalan berlutut dan ibunya mengajarinya membaca dan menulis.

Sejak usia remaja ia berbagi pengalaman dan kisah hidup kepada publik. Di usia 20, Claudinho menjadi pembicara dan motivator seminar.

Bahkan, ia telah meluncurkan DVD, otobiografi dan dia telah menyampaikan pidato motivasi sejak tahun 2000.

Tapi selama setahun terakhir, dia terjebak di rumahnya di kota kecil Monte Santo di Brasil timur laut karena covid-19.

“Saya tidak pernah mengalami (kesulitan), hidup saya normal. Saya dalam karantina penuh karena Covid ini sangat agresif, mematikan, jadi kami takut.” kata Claudinho dikutip dari Hops.id--jaringan Suara.com, Senin (29/3/2021).

Dia juga mengakui bahwa dua belas bulan terakhir sangat sepi baginya, dan melihat rasa sakit serta penderitaan yang disebabkan oleh pandemi telah membuatnya lebih bertekad untuk mendukung dan menyemangati orang lain dengan kencannya di depan umum.

Claudinho ingin kembali bekerja sebagai pekerja sosial, membantu anak-anak yang rentan melalui proyek pendidikan Kristen ‘Alegra-te’.

“Saya ingin menyampaikan ceramah saya lagi dan hidup selama bertahun-tahun,” terang Claudinho.

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak