9 Mitos Seputar Perawatan Kulit yang Perlu Diketahui

Nah, untuk membantu memisahkan fakta dari fiksi, berikut adalah rangkuman dari sejumlah sumber dan pakar kesehatan serta perawatan kulit.

Eko Faizin
Senin, 18 Januari 2021 | 16:41 WIB
9 Mitos Seputar Perawatan Kulit yang Perlu Diketahui
Ilustrasi perawatan kulit wajah. (Shutterstock)

Untuk mendapatkan perlindungan optimal, Anda harus mengoleskan tabir surya dalam jumlah yang memadai. Namun tidak salah juga jika Anda menggunakan SPF tinggi saat harus berada di bawah sinar matahari langsung dan tidak berencana untuk mengaplikasikan ulang.

5. Krim mata paling baik disimpan di lemari es
Danné Montague-King, penulis, ahli kimia botani, dan pendiri DMK Skincare, mengatakan suhu yang lebih dingin tidak memperpanjang masa simpan produk.

"Tubuh Anda juga secara alami 98,6 derajat dan ketika Anda mengoleskan krim dingin ke kulit, tubuh Anda akan langsung menghangatkannya," kata Dr King.

Suhu dingin memang dapat mebantu mengurangi pembengkakan kemerahan pada mata. Bila itu memang tujuan Anda, Montague-King menyarankan untuk menggunakan kompres dingin untuk membantu mengurangi pembengkakan tersebut. Penggunaan alat seperti roller-jade juga dapat digunakan untuk membantu melancarkan sirkulasi darah di area mata.

6. Pori-pori bisa membuka dan menutup
Dr Chimento mengatakan pori-pori tidak membuka atau menutup seperti jendela. Yang dimaksud dengan jenis terminologi yang salah ini adalah pori-pori dapat melebar atau merenggang karena pengaruh usia, suhu dan genetika, ditambah lagi dengan tersumbatnya kotoran dan minyak.

Cara terbaik untuk meminimalkan tampilan pori-pori adalah pengelupasan secara teratur.

7. Pakai tabir surya hanya saat panas
Meskipun mungkin tidak melihat matahari atau berada di luar rumah, radiasi ultraviolet hadir di siang hari dan selalu memancar dari matahari, bahkan saat mendung.

Sinar ultraviolet ini yang menyebabkan penuaan dan kanker kulit. Maka gunakanlah setidaknya SPF 30 setiap hari.

8. Penuaan kulit terjadi karena unsur genetika
Unsur genetika memang berperan, tetapi penuaan kulit adalah proses yang kompleks dan ditentukan oleh faktor intrinsik dan ekstrinsik.

Anda memiliki kendali lebih besar atas faktor ekstrinsik, yang meliputi hal-hal seperti kerusakan akibat sinar matahari, polusi, stres, dan merokok.

9. Jika Retinol mengiritasi kulit, hentikan penggunaannya
Retinol adalah bahan anti-penuaan yang tak terbantahkan, tetapi juga hadir dengan kemungkinan beberapa efek samping yang sangat menyebalkan termasuk kemerahan, kekeringan, dan pengelupasan.

Jika Anda mengalami iritasi jenis ini, kuncinya bukanlah membuang retinol tapi mengubah bagaimana dan kapan menggunakannya.

"Anda akan mengalami kulit kering dan iritasi, terutama saat Anda pertama kali mulai menggunakan retinol," kata Ife Rodney, MD, seorang dokter kulit dan direktur pendiri Eternal Dermatology di Fulton, Maryland.

"Daripada menghentikan retinol sepenuhnya, Anda harus mengurangi frekuensi penggunaan menjadi dua malam sekali, tiga hari sekali lalu perlahan-lahan tingkatkan intensitasnya.

Selain mengurangi frekuensi penggunaannya, Rodney juga menganjurkan agar Anda tidak menggunakan retinol lebih dari ujung jari. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini