Besok, 15 Juta Bahan Baku Vaksin Covid-19 Dijadwalkan Sampai

Dengan begitu, pada awal Februari sebanyak 12 juta dosis vaksin Covid-19 telah tersedia.

Eko Faizin
Senin, 11 Januari 2021 | 15:46 WIB
Besok, 15 Juta Bahan Baku Vaksin Covid-19 Dijadwalkan Sampai
Petugas mengangkut vaksin COVID-19 setibanya di Bandar Udara Haluoleo, Kendari, Sulawesi Tenggara, Selasa (5/1/2021). Sebanyak 20.400 dosis vaksin COVID-19 Sinovac tiba di Kendari untuk didistribusikan ke Dinas Kesehatan di 17 Kabupaten/Kota di Sulawesi Tenggara. [ANTARA FOTO]

SuaraRiau.id - Sebanyak 15 juta bahan baku vaksin Covid-19 dari Sinovac Biotech Ltd akan tiba pada Selasa (12/1/2021) besok.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan bahan baku tersebut kemudian akan diproduksi oleh PT Bio Farma Persero untuk menjadi vaksin berbentuk jadi.

“Ada berita baik, 15 juta bahan baku vaksin akan datang besok dari Sinovac,” ungkap Budi dikutip dari Antara, Senin (11/1/2021).

Dikatakan Budi, proses pembuatan bahan baku vaksin tersebut untuk menjadi vaksin membutuhkan waktu satu bulan. Dengan begitu, pada awal Februari sebanyak 12 juta dosis vaksin Covid-19 telah tersedia.

“Ini akan bisa diproses oleh Bio Farma dalam jangka waktu satu bulan sehingga nanti di awal Februari kita sudah punya 12 juta vaksin jadi dari 15 juta bahan baku ini,” ujarnya.

Selain itu, ujar Budi, kerja sama multilateral dengan Global Alliance for Vaccines and Immunization (GAVI) juga telah menghasilkan kesepakatan yang baik. Indonesia mengharapkan dapat memperoleh minimal 54 juta dosis hingga 108 juta dosis vaksin gratis dari GAVI.

“Mungkin itu bisa datang lebih cepat, di akhir Februari atau awal Maret. Vaksin yang datang dari GAVi itu pilihannya Pfizer, Astrazeneca, Moderna, dan Novavax, yang sudah dapat izin persetujuan negara asal,” terangnya.

Saat ini, dia masih berdiskusi dengan Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Airlangga Hartarto untuk memutuskan jenis vaksin dari GAVI yang akan digunakan. Hal itu karena vaksin tersebut akan diberikan kepada masyarakat di atas usia 60 tahun.

“Kami sekarang lagi berdiskusi juga jenis apa yang mau kita ambil karena vaksin-vaksin ini bisa diberikan di atas usia 60 tahun,” terang dia. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini